Tommy Soeharto Ingin Kader Partai Berkarya Tiru Fahri Hamzah

Ketua Umum PKS Sohibul Iman menyambut Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto.
Sumber :
  • VIVAnews/ Eduward Ambarita.

VIVA – Partai Berkarya yang dipimpin Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, kini tengah pecah lantaran dualisme kepengurusan dengan Muchdi Pr. Bahkan saat ini, kubu Muchdi lah yang didaftarkan dan diterima oleh Kemenkumham.

Tokoh Adat Sasak Sodorkan Nama Menteri dari NTB ke Prabowo-Gibran

Menyikapi itu, Tommy Soeharto meminta para kader dan anggota DPRD dari partainya tidak gentar menghadapi ancaman PAW oleh kubu Muchdi PR. Putra bungsu Presiden RI ke-2 Soeharto itu meminta kader-kadernya untuk mencontoh Fahri Hamzah saat bersengketa dengan PKS. Tommy sendiri menegaskan akan menggugat kepengurusan Muchdi ke pengadilan.

Baca juga: Prahara Berkarya, Tommy Soeharto Tak Sudi Akui Kepengurusan Muchdi Pr

Fahri Pede Hak Angket DPR Gak Bakal Jalan: Ketua Umum di Belakang Layar Sudah Main Mata

“Memang ini bukan hal yang mudah untuk kita. Akan ada banyak tekanan dan cobaan. Untuk itu saya kira bisa mencontohkan apa yang telah dilakukan kader PKS yaitu Fahri Hamzah yang enggak bisa di PAW dengan mudah,” kata Tommy saat Silaturahmi Nasional DPP Partai Berkarya, Jakarta, Jumat, 14 Agustus 2020.

Tommy meyakinkan para loyalisnya bisa menempuh jalur hukum masing-masing untuk melawan ancaman. Kareana banyak mekanisme hukum yang bisa diambil.

Pengemudi Xpander Teler saat Tabrak Porsche, Debat Sengit Feri Amsari Vs Fahri Hamzah

“Enggak perlu khawatir dengan ancaman-ancaman. Tadi DPW telah ada upaya hukum melalui perdata akan disampaikan oleh para ahli hukum kita di LBH, atau kader-kader kita yang akan membela kepentingan Partai Berkarya dan pengurus yang dizalimi penguasa saat ini,” jelasnya.

Baca juga: Memanas, Tommy Soeharto Siap Gugat Berkarya Versi Muchdi Pr

Selain itu, di masa krisis seperti saat ini, Tommy meminta semua loyalisnya di partai semakin mempererat komunikasi. Serta terus melakukan konsultasi dengan para pakar hukum menghadapi segala ancaman. Tidak menutup kemungkinan, mereka yang tidak mengakui kubu Muchdi akan mendapatkan perlawanan.

“Demi kebenaran dan keadilan, hukum akan membela kebenaran dan keadilan itu sendiri. Apa yang dilakukan SK Menkumham 16 dan 17 bisa dianulir secepat-cepatnya,” tegas Tommy. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya