Survei: Bila Head To Head, Olly Dondokambey Bisa Kalah di Pilgub Sulut

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Sulawesi Utara (Sulut) jadi salah satu provinsi yang akan menggelar pemilihan gubernur dan wakil gubernur di Pilkada 2020. Jelang tahapan pendaftaran, lembaga survei Indeks Politik Indonesia (IPI) mengeluarkan riset terbaru tentang peta politik Pilgub Sulut.

Bobby Nasution akan Jalin Komunikasi dengan NasDem dan PKB untuk Pilgub Sumut

Dari survei itu, terdapat tiga nama yang dimunculkan sebagai bakal calon gubernur. Salah satunya adalah petahana yang juga politikus PDIP Olly Dondokambey.

Baca Juga: Ikuti 230 Pilkada 2020, PKS Bidik 60 Persen Kemenangan

Demokrat Munculkan Nama Dede Yusuf untuk Pilkada Jakarta 2024

Selain Olly, ada Bupati Minahasa Utara, Vonny Panambunan dan Bupati Minahasa Selatan, Tetty Paruntu. Dalam survei, Olly memiliki suara 41,8 persen, disusul Vonny Panambunan 29,2 persen dan Tetty Paruntu sebanyak 11,0 persen. Pun, responden yang belum jatuhkan pilihan sebesar 18 persen.

Manager riset Indeks Politik Indonesia, Muhammad Anwar menjelaskan dalam survei bisa dilihat potensi Olly sebagai calon petahana bisa kalah.

Kantongi Surat Tugas Maju Pilgub, Bobby Nasution: Tak Perlu Daftar Lagi ke Golkar Sumut

“Olly Dondokambey berpotensi dikalahkan pada Desember nanti. Apalagi bila terjadi head to head, dan yang berpotensi mengalahkan Olly Dondokambey yakni Vonny Panambunan,” ujar Anwar, dalam keterangannya yang dikutip pada Senin, 31 Agustus 2020.

Anwar mengatakan, penyebab Olly bisa kalah kali ini lantaran responden melihat kinerja eks anggota DPR itu menurun. Kata dia, hanya 40 persen warga Sulut yang menganggap kinerjanya baik. 

Alasan lain, Olly juga kalah terkait citra personal bakal calon di mata masyarakat. "Vonny Panambunan lebih baik pada citra dari Olly Dondokambey," tutur Anwar.

Terkait kemungkinan simulasi head to head antara Olly dengan Vonny Panambunan, jarak keduanya diketahui makin tipis hanya 6 persen. Menurutnya, selisih yang tipis itu, secara psikologi bisa mempengaruhi pemilih yang belum menentukan pilihan sebesar 22 persen. 

Kemudian, jika Vonny bisa menjalin komunikasi untuk dapat dukungan dari gabungan koalisi besar parpol.

“Ini situasi yang tidak aman bagi incumbent, jika 4 bulan sebelum hari H, selisih dari penantangnya di bawah 10 persen,” ujar Anwar. 

Survei IPI digelar dari 15 Agustus 2020 sampai 25 Agustus 2020 dengan metode multistage random sampling dengan margin of error atau toleransi kesalahan +/- 3,5 persen serta tingkat kepercayaan 95 persen. 

Pun, jumlah sampel survei sebanyak 814 responden yang minimal berusia 17 tahun atau sudah menikah.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya