Politisi Demokrat Anggap Pungutan BBM Jadi Blunder

Harga Baru BBM
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Wakil Ketua DPR Agus Hermanto meminta pemerintah untuk mengkaji ulang rencana untuk melakukan pungutan atas penjualan bahan bakar jenis premium dan solar demi mengumpulkan dana untuk ketahanan energi. Pungutan ini dinilai justru akan semakin menyengsarakan rakyat.

"Menurut kami dana ketahanan energi yang dikutip dari harga BBM itu perlu dipikirkan kembali," ujar Agus Hermanto di Gedung DPR RI pada Selasa, 29 Desember 2015.

Apindo Pesimis Penurunan Harga BBM Bisa Dorong Daya Beli

Saat ini Indonesia memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dengan harga BBM yang lebih tinggi di dalam negeri justru dapat berimplikasi terhadap harga produk dalam negeri yang akan menjadi lebih mahal dan berpotensi kalah bersaing dari produk-produk luar yang lebih murah.

"Kita ketahui sekarang MEA sudah terbuka, kalau harga BBM kita lebih tinggi dari negara-negara ASEAN, ini akan menjadikan persaingan dari ekonomi menjadi tidak sehat, yang akhirnya orang ramai-ramai akan hijrah ke negara ASEAN lainnya, untuk itu menteri ESDM harus memikirkan ini secara betul-betul karena ini bisa membuat negara kita makin terpuruk," ujar Agus.

Politisi Demokrat itu menjelaskan bahwa memang dalam undang-undang disyaratkan supaya juga dialokasikan pendanaan untuk program ketahanan energi, namun tidak harus diambil dari uang rakyat dengan melakukan pungutan atas penjualan BBM tersebut.

"Tidak ada norma yang bisa mengatur bahwa pemerintah dapat mengambil uang dari harga BBM tersebut," katanya.

Buruh Tuntut Harga BBM Turun Jadi Rp5.000
Kantor Astra International

BBM Turun, Astra Yakin Penjualan Kendaraan Meningkat

Daya beli masyarakat diprediksi meningkat.

img_title
VIVA.co.id
4 April 2016