Sumber :
- ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id
- Wakil Ketua DPR, RI Fahri Hamzah, santer diberitakan tengah didesak mundur dari posisinya di parlemen. Menariknya, desakan itu muncul dari internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), tempat Fahri bernaung.
Apalagi dikabarkan akan ada evaluasi dari Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) PKS terhadap Fahri. Sementara Fahri menilai BPDO tidak berwenang melakukan evaluasi.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Apalagi dikabarkan akan ada evaluasi dari Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) PKS terhadap Fahri. Sementara Fahri menilai BPDO tidak berwenang melakukan evaluasi.
Baca Juga :
PKS Ingin Usung Duet Risma-Sandiaga
"Dalam AD/ART PKS tidak ada tugas daripada BPDO untuk mengevaluasi. BPDO hanya bertugas menerima laporan apabila ada kader yang dilaporkan masyarakat terkait tindakannya sebagai kader," kata Fahri di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu 10 Januari 2016.
Fahri menegaskan, evaluasi seperti itu seharusnya tidak ada. Menurutnya yang ada hanyalah proses etik di internal. Ia sendiri menyayangkan jika ada petinggi PKS yang mengatakan akan ada evaluasi BPDO.
"Apalagi dia mengatakan BPDO melakukan evaluasi, padahal itu bukan merupakan tugas BPDO. Jadi seoalah-olah memang ada orang mulai agak gatal-gatal ingin ganggu saya, padahal tidak ada pintunya," ujar Fahri.
Sementara itu, Wasekjen PKS, Mardani Ali Sera, tidak menampik partainya tengah melakukan evaluasi terhadap kadernya, tidak terkecuali Fahri.
Namun Mardani mengatakan evaluasi itu dilakukan tidak hanya pada Fahri saja, melainkan juga kepada kader-kadernya yang lain.
"Yang jelas tidak hanya kepada Fahri Hamzah, semua kader PKS yang asa di DPR orang-perorang sedang dilakukan evaluasi dari kita," kata Mardani. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Dalam AD/ART PKS tidak ada tugas daripada BPDO untuk mengevaluasi. BPDO hanya bertugas menerima laporan apabila ada kader yang dilaporkan masyarakat terkait tindakannya sebagai kader," kata Fahri di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu 10 Januari 2016.
