Ahok Diminta Tanggalkan Pin Emas Demokrasi

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Wakil Sekjen DPP PAN, Ahmad Yohan, memberikan komentar soal pernyataan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait penyematan pin demokrasi oleh Amien Rais pada Ahok.

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017

"Pak Amien dulu memang titipkan demokrasi padanya (Ahok) dengan menyematkan pin emas. Tapi kini, setelah Ahok berlaku beringas, menculasi rakyat kecil seperti di penggusuran Kampung Luar Batang demi reklamasi, sematan demokrasi itu luntur di mata Pak Amien," kata Yohan dalam keterangan tertulisnya, Senin 25 April 2016.

Ia menyatakan, dirinya mewakili Amien Rais, meminta Ahok segera menanggalkan pin demokrasi yang pernah diterimanya. Sebabnya kini Ahok dituding memiliki corak dan langgam politik yang brutal dan anti rakyat kecil. 

SBY Sindir Kejanggalan Pilkada DKI 2017

"Ahok bukanlah sosok pemimpin yang demokratis, dan nyatanya Ahok cuma sosok penguasa yang hari-harinya diwarnai amarah dan pembegalan hak rakyat. Ahok menjadikan pembangunan sebagai alat memberangus hak sipil rakyat kecil," kata Yohan.

Ia mempertanyakan kepantasan pin emas pejuang demokrasi tersebut disematkan pada Ahok. Pasalnya, aksi penggusuran Ahok dituding mengubur hidup-hidup demokrasi. Padahal definisi demokrasi yang paling fundamental adalah membela hak rakyat.

Pilpres 2019 Diharapkan Tak Seperti Pilkada DKI, Marak Hoax

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, kalau Amien Rais adalah tokoh yang pernah menganugerahinya sebuah penghargaan pada tahun 2006. Amien, yang juga Ketua Dewan Penghormatan Partai Amanat Nasional (PAN) menyebut Ahok sebagai 'aktor demokrasi sesungguhnya' saat ia masih menjadi Bupati Kabupaten Belitung Timur.

"Waktu saya jadi Bupati, dia (Amien Rais) kasih penghargaan ke saya, sebagai 'aktor demokrasi sesungguhnya'. Aku dikasih pin," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Senin, 25 April 2016.

Tapi Ahok merasa heran, saat dalam sebuah acara di Temanggung, Jawa Tengah pada Minggu, 24 April 2016, Amien Rais justru memberi penilaian dirinya sebagai orang yang arogan dan tidak pantas kembali menjadi Gubernur DKI. 

Ahok dinilai Amien meremehkan banyak lembaga negara karena kerap berseteru, seperti dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI terkait temuan dugaan penyelewengan dalam pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI.

"Amien Rais mungkin karena dia sudah tua, jadi pikun kali," ujar Ahok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya