Dua Calon Ini Jadi Kuda Hitam di Munaslub Golkar

Setya Novanto, Aburizal Bakrie dan Priyo Budi Santoso.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id –  Delapan calon kandidat ketua umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya (Golkar) akan berkompetisi untuk menjadi Golkar 1 pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar yang akan digelar pada 14-15 Mei 2016, di Bali.

Peneliti PARA Syndicate, FS Swantoro, mengklasifikasikan dari delapan calon ketua umum, ada tiga kelompok kekuatan dalam Munaslub partai berlambang pohon beringin yang akan bertarung.

"Golkar sekarang ini ada delapan calon ketua umum, ini saya klasifikasi menjadi tiga kelompok," kata Swantoro saat diskusi publik yang bertajuk 'Pertaruhan Golkar: Budaya Politik Lama Vs Transformasi Partai' di kantor PARA Syndicate, Jalan Wijaya Timur III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 13 Mei 2016.

Swantoro menjelaskan, kelompok pertama yaitu, kandidat terkuat antara Setya Novanto dan Ade Komarudin. Kemudian yang menjadi kuda hitam yaitu, Erlangga Hartarto dengan Priyo Budi Santoso. Terakhir, Mahyudin, Aziz Syamsuddin, Indra Bambang Utoyo, Syahrul Yasin Limpo.

"Pertempuran yang terjadi sebetulnya antara Setya Novanto dengan Ade Komarudin," ujar Swantoro.

Menurut dia, meskipun isu yang berkembang belakangan di media masa maupun elektronik, Setya Novanto didukung oleh pemerintah, namun hal itu dibantah oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung. "Nah, pertanyaannya, ini sudah dibantah Pramono Anung sebagai Seskab, bahwa itu tidak betul," ujar Swantoro.

Munaslub Golkar Bisa Digelar Sebelum Akhir Desember 2017

Swantoro menilai, kekuatan calon yang didukung oleh Pemerintah tidak menjadi faktor utama. Dia menilai, yang paling diwaspadai adalah kekuatan dari arus bawah, yakni para pemilik suara dari DPD I maupun DPD II.

"Ini menariknya, semua apa yang didukung oleh kekuasaan atau pemerintah itu tidak pasti menang. Jika bisa memunculkan arus bawah, itu Ade Komarudin bisa menang," ungkapnya.

Dia menambahkan, antara Ade Komarudin dengan Setya Novanto sama-sama punya peluang. Namun, jika terjadi deadlock, yang bisa menjadi calon kuat yakni, Priyo dan atau Erlangga.

"Seandainya terjadi deadlock itu yang menjadi kuda hitam itu tadi, Priyo dan Erlangga," katanya. (ase)

 

Priyo Budi Santoso.

Priyo Tolak Airlangga Hartarto Dipilih Aklamasi dalam Pleno

Priyo meminta pemilihan dilakukan lewat Munaslub, bukan pleno.

img_title
VIVA.co.id
15 Desember 2017