Gerindra Tegaskan Kadernya Bukan Politikus 'Pampers'

Ilustrasi bendera partai-partai politik beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • Antara/ Fanny Octavianus

VIVA.co.id – Pernyataan sinis Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly – soal ulah politikus belakangan ini yang menyebabkan partai politik (parpol) tidak dipercaya rakyat – ditanggapi miring oleh politisi Partai Gerindra, Supratman Andi Agtas. Supratman mengatakan, politikus di Partai Gerindra tidak seperti yang disebutkan Yasonna dan tidak sampai menurunkan citra partai.

Cara SBY Meyakinkan KPU Saat Verifikasi Faktual Partai

"Pertanyaannya, ke parpol mana dulu? Kami di Gerindra berjuang sungguh-sungguh. Memperjuangkan kepentingan masyarakat. Kami tidak termasuk di sana. Yang kami perjuangkan itu memang keinginan masyarakat. Kita sebagai wakil bisa mengerti mereka," kata Supratman kepada VIVA.co.id di Jakarta, Rabu 25 Mei 2016.

Dia menambahkan, yang berdaulat memilih politikus yang menjadi wakil justru adalah rakyat sendiri. Oleh karena itu, keberadaan wakil rakyat yang berasal dari partai adalah keputusan rakyat. Politikus yang tidak dipercaya karena itu tak harus dipilih.

Dikabarkan Jadi Jurkam Parpol, Ini Jawaban Ayu Ting Ting

Supratman sendiri dengan percaya diri mengatakan bahwa masyarakat pasti masih mempercayai Partai Gerindra. Partainya, kata dia, masih memperjuangkan kepentingan rakyat hingga saat ini.

"Kita selalu mencari pemimpin yang ideal. Yang ideal itu, mau tidak mau, suka atau tidak tergantung pemilik kedaulatan," lanjutnya.

Belajar Politik, Ayu Azhari Isyaratkan Masuk Parpol

Oleh karena itu, Partai Gerindra menurutnya tidak masuk dalam daftar partai politik yang tidak dipercaya rakyat, seperti disampaikan Yasonna, yang juga kader PDI Perjuangan itu.

Sebelumnya Menkumham Yasonna menyatakan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap parpol makin tergerus. Menurut dia, itu terjadi karena ulah kader atau politikus di parpol sendiri. Dia lalu menganalogikan politikus dengan popok bayi atau pampers.

"Bukan parpol yang salah tapi aktor-aktor, politisinya yang salah. Itu sebabnya ada yang mengatakan politisi itu seperti pampers. Perlu ditukar sesering mungkin karena pampers itu sering bau dan kotor," kata Yasonna.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya