Ruhut: Kasihan Freddy, Sudah Meninggal Tapi Difitnah

Anggota DPR Komisi III Fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Gembong narkoba Freddy Budiman sudah dieksekusi mati di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat, 29 Juli 2016, pukul 00.45 WIB.

Pakai Uang Palsu Beli Narkoba dan Punya Senpi Rakitan, Pecatan TNI AL di Lampung Ditangkap

Namun, pengakuannya kepada Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar, meninggalkan persoalan besar. Institusi penegak hukum dibuat ketar-ketir.

"Yang ngomong Haris Kontras. Dengar dua tahun yang lalu, orang dieksekusi mati baru ngomong. Apa, buktinya tak ada," kata anggota Komisi III DPR, Ruhut Sitompul kepada VIVA.co.id, Selasa, 2 Agustus 2016.

100 Kilometer Jalan di Jateng Rusak karena Banjir, Perbaikan Dikebut hingga H-7 Lebaran

Menurut Ruhut, persoalan itu merupakan tugas polisi untuk mengembangkan. Dia justru berempati dengan Freddy yang kini sudah tiada.

"Gimana? Kasihan orang sudah meninggal dieksekusi difitnah. Memangnya sama dia saja. Kalau Freddy ngomong begitu, memangnya hanya dia saja," ujar Ruhut.

Ayah Lee Sun Kyun Meninggal Dunia Tiga Bulan Setelah Kematiannya

Ruhut menegaskan bahwa apa yang disampaikan Haris itu tak bisa menjadi petunjuk awal. Alasannya sederhana, Freddy sudah meninggal.

"Tak bisa. Freddy mesti masih ada. Kalau di luar negeri case closed," kata politikus Partai Demokrat itu.

Mengenai apakah Presiden Jokowi harus turun tangan, karena aparat yang terlibat levelnya tidak main-main, Ruhut tak sependapat.

"Apalagi Presiden. Gara-gara seorang Haris. Aku tak percaya yang begitu-begitu," kata Ruhut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya