JK: Negara Siap Jaga Perdamaian Siap Juga Perang

Wapres Jusuf Kalla (tengah)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Moh Nadlir

VIVA.co.id –Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) membuka pameran industri pertahanan Indo Defence 2016 Expo & Forum di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat. JK mengatakan, suatu negara mutlak harus siap untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya pula mampu bekerja sama regional antarnegara untuk mengantisipasi ancaman musuh.

Bantah Anies, Jubir Menhan Sebut Anggaran Pertahanan Tak Sampai Rp 700 Triliun

"Kesiapan negara untuk meningkatkan kemampuan pertahanan itu mutlak. Di samping itu butuh kerja sama regional," ujar JK di Jakarta, Rabu 2 November 2016.

Oleh karena itu kata JK, kesiapan pertahanan diperlukan negara untuk menyelesaikan berbagai masalah pertahanan dan keamanan. Apalagi masalah yang ada sudah begitu kompleks tak lagi sekadar persoalan ideologi dan perbatasan.  

Mau Punya Teknologi Sakti di 2024, Ganjar Ingin Anggaran Kemenhan 1-2 Persen PDB

"Jadi kalau negara siap menjaga perdamaian ya harus bisa siap juga untuk perang," katanya.

Pameran berskala internasional ini diikuti oleh 844 perusahaan dari 45 negara. Pameran akan berlangsung pada 2-5 November 2016. Rinciannya, 573 peserta perusahaan asing dan 271 perusahaan dalam negeri.

China Umumkan Anggaran Pertahanan 2023 Sebesar Rp3,4 kuadriliun

Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu mengatakan, bahwa ada peningkatan peserta pameran sejak pertama kali diadakan pada 2004 silam.

"Peserta acara dua tahunan ini meningkat terus. Tahun lalu pesertanya 673 perusahaan, sekarang sudah hampir 850 peserta," ujar Ryamizard.

Dia juga menyambut baik kehadiran dan sambutan Wapres JK atas pameran skala internasional itu. Dalam kesempatan itu, hadir pula sejumlah pejabat negara seperti Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriyatna dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi juga hadir dalam pembukaan pameran.

Indo Defence 2016 Expo & Forum pertama kali diadakan pada tahun 2004. Kali ini adalah pameran yang ketujuh. Tahun ini pameran mengusung tema Bolstering Defence Industri Coorperation: Achieving a Global Maritime Fulcrum and Secure World.

Ajang promosi bagi produsen peralatan pertahanan dan keamanan internasional ini diadakan dua tahun sekali.  Sebanyak 28 delegasi resmi dari negara sahabat dan enam menteri pertahanan dijadwalkan hadir pada pameran kali ini yakni dari Yunani, Ceko, Pakistan, Singapura, Timor Leste dan Filipina.

Perusahaan asing yang menjadi peserta pameran di antaranya Airbus, Arsenal, Avibraz, Brahmos Aerospace, Beretta Defence Technologies, Boeing Defence, Space & Security, China Aerospace, Daewoo Ship Building & Marinne Engineering, Damen Schelde, General Dynamics, Lockheed Martin, Norinco, Optix, Rheinmetall, Roketsan, Rosoboronexport, SAAB dan Thales.

Sementara, industri pertahanan dalam negeri yang ikut memamerkan produknya antara lain PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT Len Industri, PT Dok Perkapalan Kodja Bahari, PT Industri Telekomunikasi Indonesia, PT Krakatau Steel, PT Industri Kapal Indonesia, PT PAL Indonesia, PT Barata Indonesia, PT Boma Bisma Indra, PT Dok dan Perkapalan Surabaya, PT Dahana, PT Industri Nuklir Indonesia, PT Maju Mapan, PT Sari Bahari, PT Garda Persada, PT Farin Industri Nusantara, PT Palindo Marine dan PT Tesco Indomaritim.

Beberapa produk yang dipamerkan yaitu mobil unit Rehabmedik Keliling dari Kementerian Pertahanan, UAV Puna dan Sriti miliki Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, helikopter Dauphin dan Personel Rescue Carrier milik Basarnas, kendaraan taktis Anoa dan Komodo dari PT. Pindad, kapal Searider untuk di sungai dari PT. Panorama Graha Teknologi, Guardian Wheeled APC dan JAWS Wheeled APC dari International Armored Group.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya