Fahmi Idris Tuntut Kader-kader HMI Dibebaskan

Mantan Menteri Perindustrian yang juga tokoh senior alumni HMI, Fahmi Idris.
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVA.co.id - Anggota Dewan Pembina Partai Golkar, Fahmi Idris, mengecam penangkapan lima orang aktivis Himpunan Mahasiswa Islam. Polisi menuding mereka sebagai provokator kerusuhan dalam aksi demo di depan Istana Negara, Jumat, 4 November lalu.

HMI Dukung Aturan Menag soal Suara Toa Masjid, Ini Alasannya

"Yang saya sayangkan dalam peristiwa pada 4 November malam, ada provokator yang masuk, oleh pihak FPI diketahui. Nah, seharusnya orang itu ditahan, bukan para aktivis HMI," kata Fahmi di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa, 8 November 2016.

Mantan Menteri Tenaga Tenaga Kerja ini meminta polisi segera melepas lima aktivis HMI yang ditahan polisi sejak semalam. "Penahanan itu sangat memprihatinkan sekali, segera bebaskan mereka," tegas Fahmi.

M Kece Dituntut 10 Tahun Penjara

Fahmi yang juga tokoh senior alumni HMI itu mengingatkan bahwa penahanan lima aktivis HMI justru bisa berdampak negatif. Karena tindakan itu akan berujung pada aksi di beberapa tempat.

"Apakah mampu polisi mengantisipasi di beberapa titik, menurut saya bebaskan saja," ujarnya.

HUT HMI ke-75, Airlangga: Tetap Jadi Jembatan Rakyat dengan Pemerintah

Fahmi mengungkapkan sebenarnya kondisi demonstrasi 4 November berjalan biasa saja. Jika saja tidak ada penembakan gas air mata saat itu, menurutnya, situasi tidak akan menjadi ricuh.

"Walaupun panas saya yakin bisa dikendalikan. Kekuatan polisi cukup besar bisa dikendalikan tanpa harus menembakkan gas air mata," kata Fahmi.

Polda Metro Jaya menangkap lima anggota HMI pada Senin, 7 November 2016, malam. Mereka ditangkap lantaran diduga menjadi perusuh saat aksi unjuk rasa Jumat, 4 November 2016, di depan Istana Negara. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya