VIVA.co.id - Wakil Ketua DPR bidang Politik dan Keamanan Fadli Zon menyoroti penangkapan sejumlah aktivis Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam. Menurutnya, aksi penangkapan di Kantor Sekretariat HMI itu perlu dipertanyakan dasarnya.
"Apakah, penangkapan tersebut dilakukan sesuai protap? Dan, juga kenapa pihak Kepolisian tak melakukan pemanggilan terlebih dulu kepada yang bersangkutan?" tanya Fadli dalam keterangannya, Selasa 8 November 2016.
Politikus Partai Gerindra ini mengingatkan bahwa para aktivis HMI bukan pelaku tindak kriminal luar biasa, seperti penjahat terorisme atau narkoba.
"Mereka menggunakan hak konstitusional untuk menyampaikan pendapat, atas lambatnya proses penegakkan hukum di Indonesia terkait kasus penistaan agama oleh Ahok," ujar Fadli.
Fadli khawatir operasi penangkapan Kepolisian itu akan semakin memperkeruh suasana. Dia juga mempertanyakan tindakan Kepolisian yang cepat melakukan penangkapan, meski kasusnya baru terjadi beberapa hari.
"Hal ini juga akan memperkuat kecurigaan masyarakat, bahwa hukum di Indonesia tajam ke bawah tumpul ke atas. Ini bisa dilihat sebagai upaya mengebiri sikap kritis masyarakat terhadap kasus Ahok," kata Fadli.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap lima anggota HMI pada Senin malam, 7 November 2016. Mereka ditangkap, lantaran diduga menjadi perusuh saat aksi unjuk rasa Jumat lalu, 4 November 2016, di depan Istana Negara. (asp)
HMI Dukung Aturan Menag soal Suara Toa Masjid, Ini Alasannya
Surat Edaran (SE) Kemenag soal pedoman penggunaan pengeras suara di Masjid dan Musala dinilai sebagai salah bentuk toleransi keberagaman agama yang ada di Indonesia.
