Muhaimin PKB: Ada Empat Penyebab Munculnya Isu SARA

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

VIVA.co.id - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar, prihatin dengan semakin kencangnya isu SARA dan radikalisme di Tanah Air belakangan ini. Menurut dia, semua itu dipicu oleh empat faktor.

Golkar, Gonjang-ganjing Koalisi dan Poros Tengah

"Pertama, lapangan kerja tidak bertambah dan sebaliknya pengangguran makin banyak. Akibatnya, kemiskinan meningkat," kata Muhaimin saat diskusi “SARA, Radikalisme, dan Prospek Ekonomi Indonesia” di Financial Hall Graha CIMB Niaga, Jakarta, Senin 23 Januari 2017.

Anggota Komisi I DPR ini menjelaskan bahwa pemuda pengangguran adalah ladang potensial bagi kemunculan radikalisme agama. Pemerintah harus serius menciptakan sebanyak mungkin lapangan kerja agar hal tersebut tidak terjadi.

Cak Imin Masih Ngotot Usul Tunda Pemilu 2024

"Para ekonom harus berpikir untuk mencarikan jalan keluarnya. Pikirkan pertumbuhan ekonomi memang penting, tapi jangan ada kesenjangan yang besar, pemerataan juga penting. Bila semua berjalan seimbang pasti radikalisme akan menyusut dengan sendirinya," ujarnya.

Menurut mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu, penyebab yang kedua munculnya isu SARA adalah berlarutnya perselisihan politik. Kemudian, minim upaya untuk menjembatani dialog sehingga perbedaan tidak segera mendapat jalan keluar.

Dari Wonosobo, 1.000 Kiai Dukung Cak Imin Nyapres 2024

Dia pun memuji pemerintahan Jokowi-JK yang saat ini sudah menggalakkan dialog dengan segala kalangan. PKB sangat mendukung langkah pemerintah tersebut.

"Saya gembira melihat pemerintah akhir-akhir ini rajin menggelar dialog. Jangan berhenti, lakukan terus-menerus. Namun saya masih sedih dengan hoax yang masih berseliweran setiap detik. Masa kita terus diadudomba dan bertengkar satu sama lain hanya karena hoax. Ayo kita kedepankan dialog terbuka," ujarnya.

Hal ketiga yang menjadi memicu SARA dan aksi anarkis adalah pendidikan inklusif, di antaranya pesantren tidak dikembangkan dan didukung pemerintah. Menurutnya, gerakan Indonesia berdakwah harus dibantu dengan menyiapkan dai-dai yang berwawasan.

"Dai yang lebih ramah, bukan marah. Yang merangkul, bukan memukul. Yang mengajarkan akhlakul karimah, yang mencerdaskan umat," katanya.

Pria yang sering disapa Cak Imin itu menjelaskan hal ke empat yang memicu SARA dan rasialisme adalah tata kelola pemerintah yang kurang transparan dan berkeadilan.  

"Rakyat hanya memberikan trust kepada pemerintahan, yang oleh Gus Dur disebut sebagai menjalankan prinsip-prinsip triaspolitika secara jujur," katanya.

Cak Imin meminta pemerintah bertindak tegas menghadapi isu Sara dan rasialisme yang mengoyak Pancasila dan persatuan bangsa.

"PKB adalah partai yang dilahirkan oleh ibu kandung NKRI dan NU, maka cita-cita tertinggi dari PKB adalah mempertahankan NKRI dan Pancasila hingga titik darah penghabisan," kata Muhaimin. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya