Cerita Rano Karno Mulai Terjun ke Politik

Rano Karno.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bimo Aria

VIVA.co.id - Publik lebih mengenalnya sebagai Si Doel, seorang anak Betawi yang kemudian menjadi insinyur. Anggapan tersebut tidak salah, karena Rano Karno memang pernah memerankan tokoh tersebut dalam suatu sinetron yang terkenal di era 90-an, "Si Doel Anak Sekolahan".

Analisis Komunikasi Politik dalam Rencana Pertemuan Prabowo dengan Megawati

Ketika itu, Rano beradu akting dengan aktor dan aktris yang juga populer di masyarakat. Sebut saja, Benyamin Sueb, Cornelia Agatha, Maudy Koesnaedi, Mandra, Basuki, dan adiknya sendiri, Suti Karno.

Namun, kini publik Tanah Air mengetahui Rano adalah seorang calon gubernur Banten petahana. Ia maju dalam Pilkada Banten 2017 berpasangan dengan Embay Mulya Syarif. Dalam kiprah politiknya, Rano tercatat pernah menjabat sebagai gubernur Banten, wakil bupati Tangerang, dan wakil gubernur Banten.

Pidato Wajah dan Fisik di Gelora Bung Karno

Namun, bagaimana awal mula Rano terjun ke dunia politik? Pria yang juga pernah memerankan tokoh Galih dalam film remaja "Gita Cinta dari SMA" itu menuturkannya kepada VIVA.co.id, belum lama ini.

"Hehehe, saya jujur. Ini bukannya saya tidak punya cita-cita ya, saya jujur tidak pernah terpikirkan kalau saya akan ada di sini, terjun di dunia politik, atau pun menjadi gubernur," kata Rano dalam perbincangan santai pagi itu.

Andri Arief Kritisi Luhut soal Pendukung Demokrat Minta Pemilu Ditunda

Bahkan sebenarnya, menjadi artis pun tidak pernah terpikirkan olehnya. Karena dari struktur keluarga, kebetulan ia memiliki darah seniman.

"Saya belajar di situ," ujarnya.

Meskipun demikian, Rano mengungkapkan bahwa orangtuanya tidak pernah mengharapkan anak-anaknya menjadi seniman. Alasannya, pada waktu itu hidup seniman itu susah.

"Tapi alhamdulillah dengan ketekunan saya, saya jadi seniman," katanya.

Jalan hidup kemudian membawanya menjadi politikus. Dia tidak pernah bermimpi.

Rano menceritakan, pada 2007, dia bertemu dengan Gus Solah alias Solahuddin Wahid. Adik almarhum mantan Presiden Abdurrahman Wahid itu pun mengajaknya.

"Saya masuk ke dunia politik pertama kali itu ya diajak oleh Gus Solahuddin Wahid. Waktu itu Pilkada DKI Jakarta kan. Artinya saya tidak pernah bercita-cita untuk menjadi politisi juga, tetapi memang yang saya lihat ketika itu adalah asas manfaat," ungkap Rano.

Rano melihat pilihannya itu bisa membuatnya bermanfaat bagi orang banyak. Akhirnya, dia pun memilih untuk terjun ke politik.

"Kalau sekadar membuat foto lalu kemudian dipajang di kantor itu buat apa?" katanya.

Rano mengatakan bahwa ketika memutuskan terjun ke dunia politik, dia juga bukan tidak melakukan persiapan apa-apa. Dia memilih untuk sekolah lagi, masuk perguruan tinggi dan mengambil jurusan Ilmu Politik.

"Saya ini sarjana Ilmu Politik. Empat tahun saya kuliah ingin mengerti lebih jauh lagi tentang ilmu politik, ilmu pemerintahan," ungkapnya.

Saat ini, Rano sebenarnya sedang menjalani pendidikan S2, tapi karena banyaknya kegiatan, dia mengambil cuti.

"Itu karakter saya, saya itu tidak mahir politik, tapi saya mau belajar, itu saja," tuturnya.

Menjadi artis, bintang film, penyanyi, dan kini politisi. Apa sebenarnya cita-cita Rano waktu kecil?

"Hehehe.. Cita-cita saya ketika itu bagaimana saya bisa bermanfaat untuk orang lain. Udah itu saja cita-cita saya, dan saya tidak pernah tahu dalam bidang apa," ujarnya.

Rano menambahkan bahwa ayahnya tidak pernah mengarahkannya untuk menjadi apa. Menurut dia, ayahnya cukup demokratis dalam keluarga.

"Beliau hanya mengatakan, pilihan ada di Anda. Dia tidak pernah menentukan anaknya agar jadi seniman, anaknya jadi ini atau itu, tidak. Artinya, silakan saja kami berkreasi berdasarkan kemampuan masing-masing," tuturnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya