Kalah di DKI dan Banten, PDIP Bakal Mati-matian di Jatim

Ketua Umum PDIP, Megawati Sukarnoputri, bersama pengurus partai.
Sumber :
  • Eka Permadi

VIVA.co.id – PDI Perjuangan mengevaluasi kekalahan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI Jakarta. Evaluasi ini diprediksi akan membuat PDIP akan mati-matian memenangkan kadernya di Pilkada 2018 untuk Pilgub Jawa Timur.

Dukung Gus Ipul, PKS Tak Mau Dianggap Koalisi dengan PDIP

Pengamat politik Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes mengatakan, yang menjadi evaluasi sebenarnya bukan hanya kekalahan Pilkada DKI. Kekalahan di Pilgub Banten dan Bangka Belitung pada Pilkada serentak 2017, kata juga Arya, membuat PDIP mengevaluasi total sebagai parpol pemenang Pemilu 2014.

"Ini evaluasi besar saya rasa, total. Karena tiga jagoan PDIP di Pilgub DKI, Banten, Babel itu petahana semua. Nah, ini bagaimana disiapkan untuk Pilkada serentak 2018, karena PDIP ada kans di Jatim," kata Arya saat dihubungi VIVA.co.id, Jumat, 21 April 2017.

Ketika Puti Guntur Soekarno Menggenggam Tangan Khofifah

Namun, Arya memprediksi perjuangan PDIP untuk Pilgub Jawa Timur akan berat. Pasalnya, akan bersaing dengan jagoan PKB yang kemungkinan besar diusung dan punya kedekatan di kalangan Nahdliyin.

"PDIP punya Risma. Tapi, NU yang dominan di Jawa Timur. Ini tak akan mudah dan jadi perjuangan berat. Tapi, PDIP akan total, mati-matian rebut Jawa Timur," lanjut Arya.

Demokrat: Pengusungan Puti Guntur Bukan Dinasti Politik

Terkait Jawa Tengah, PDIP masih punya Ganjar Pranowo sebagai petahana untuk diusung ke Pilgub 2018. Namun, elektabilitas Ganjar masih perlu dilihat.

"Meskipun ada Ganjar, tapi perlu diuji tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Ganjar," katanya.

Pilgub Jatim jadi pertaruhan

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai ajang Pilgub Jatim 2018 akan menjadi pertaruhan sejumlah parpol untuk merebut suara. Ia memprediksi parpol seperti PDIP akan total untuk merebut kursi Jatim 1.

"Jatim ini kota terbesar setelah Jakarta. Jatim juga merupakan lumbung suara yang perlu diperhitungkan dalam Pemilu 2019," ujar Wiwiek, sapan akrabnya saat dihubungi VIVA.co.id, Kamis, 20 April 2017.

Wiwiek menambahkan wilayah Jawa Timur kental dengan suara Nahdliyin sehingga beberapa partai akan merebut potensi ini. PKB yang punya kedekatan dengan Nahdliyin diunggulkan jika mengusung kadernya maju ke Pilgub Jatim.

Menurut dia, kekalahan di Jakarta, Banten, dan Bangka Belitung membuat PDIP akan jeli menyiapkan strategi serta kader yang diusung. Pengalaman di DKI akan menjadi evaluasi partai berlambang moncong putih tersebut.

"Kejelian dalam mengusung calon akan menjadi penentu penting dalam memenangkan pilkada," tuturnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya