PBB Yakin Yusril Bisa Saja Kalahkan Ahok di Pilkada

Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum PBB.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, sempat melemparkan pernyataan kontroversial soal campur tangan Wakil Presiden Jusuf Kalla atas pencalonan gubernur DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Terkait hal ini, Partai Bulan Bintang (PBB) menyebut bahwa apa yang disampaikan Zulkifli Hasan tidak didasari dengan fakta dan data.

Sekjen PBB Isolasi Mandiri Usai Kontak dengan Positif COVID-19

Sekjen PBB, Alfiansyah Noor, mengatakan ungkapan yang disampaikan Zulkifli itu tidak berdasar. Terlebih, sebelumnya Zulkifli menyebut bahwa pasangan Yusril Ihza Mahendra – yang juga Ketua Umum PBB – dengan Sandiaga Uno bila jadi disandingkan di Pilkada kemarin maka akan kalah. Sebaliknya, Sekjen PBB yakin Yusril pun bisa saja mengalahkan Ahok, mengingat elektabilitasnya sempat unggul. 

"Pada acara Gerakan Mubaligh, Pak Zulkifli bicara bahwa enam partai yang tadinya akan usung Yusril-Sandi akan kalah lawan Ahok. Pembicaraan ini tidak didasari pada data dan fakta," kata pria yang akrab disapa Ferry itu dalam keterangan yang diterima VIVA.co.id Minggu 7 Mei 2017

Taliban Ternyata Tak Berubah, Akhirnya Kena Semprot Sekjen PBB

Menurut Ferry, yang juga Koordinator Relawan Yusril (Duta Yusril), tak akan ada kekalahan seperti apa yang disampaikan. Pasalnya, pada bulan Februari 2016 Elektabilitas Yusril hanya tujuh persen dan Ahok yang saat itu di atas 75 persen dibanding calon lain yang mau maju.

"Namun, akhirnya Yusril bergerak dan pada bulan September 2016, atau hampir tujuh bulan bergerak, elektabilitas Yusril mampu kalahkan Ahok," ujarnya

PBB: Utang Tak Terkendali 'Khianati' Pemulihan Global dari COVID-19

Ferry menambahkan, terus naiknya elektabilitas itu, karena sejak Februari 2016 Yusril melakukan sosialisasi mau maju dan konsolidasi ke masyarakat Jakarta. Sejak saat itu, elektabilitas Yusril mampu kalahkan Ahok.

"Jadi ungkapan (Yusril-Sandi) kalah itu seharusnya tak disampaikan, karena itu tidak mendasar. Karena untuk meyakinkan warga Jakarta, telah banyak sosialisasi kami lakukan," jelasnya.

Meski begitu, Ferry tak menampik bahwa tak diliriknya Ketua Umum PBB jadi cagub DKI karena berbagai hal. Mulai dari jabatan Yusril sebagai Ketum PBB yang membuat mereka keberatan dengan berbagai alasan, hingga akhirnya mereka ajukan calon bukan Yusril.

"Inilah real politik yang terjadi. Tapi Yusril tidak kecewa karena kami tahu kemampuan beliau seorang negarawan dan ahli hukum," ujarnya.

Versi Zulkifli

Sebelumnya, Zulkifli bercerita soal mengapa sosok Anies Baswedan dipilih untuk diusung sebagai calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Ketua MPR RI itu mengatakan mulanya tak ada partai yang mau mengusung Anies.

Sosok Yusril Ihza Mahendra lah yang sempat digadang untuk diusung enam partai, yakni Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Gerindra, dan Partai Keadilan Sejahtera.

"Dulu terus terang, saudara Anies itu tidak ada yang mau. Ini saya buka rahasianya. Calon itu Yusril, Sandi, sudah dihitung-hitung enggak menang. Sampai jam 12 malam sebelum pendaftaran. Maka dicarilah kesepakatan enam partai itu," kata Zulkifli beberapa waktu lalu. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya