Puji Jokowi, Waketum Gerindra: Prabowo Ajarkan Kejujuran

Pertemuan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di Istana Negara beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengungkapkan dia hanya mengatakan fakta saat memuji Joko Widodo termasuk memprediksi kemenangan mantan Gubernur DKI itu di Pemilu 2019. Meskipun, Arief seringkali mengkritisi pemerintahan Jokowi secara keras.

Mahfud MD: Keputusan Sudah Ada, Negara Harus Terus Jalan

"Jadi saya kalau memang benar ya bilang benar," kata Arief saat dihubungi VIVA.co.id, Rabu 9 Agustus 2017.

Arief menegaskan sikapnya ini bukan terkait dengan kasus hukum yang mengenainya baru-baru ini. Seperti diketahui Arief dilaporkan ke kepolisian karena mengaitkan PDI Perjuangan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). "Emang saya salah? Saya hadapi masalah semua," ujar Arief.

M Taufik Bantah Pendukung Prabowo-Sandi Ikut Serta dalam Aksi 22 Mei

Dia menjelaskan pujian ini adalah sikap jujur yang menurutnya diajarkan oleh Ketum DPP Gerindra, Prabowo Subianto. Karena itu Arief heran jika ada kader Gerindra yang marah dengannya.

"Pak Prabowo mengajarkan kejujuran. Dia bilang jangan mengkritik tanpa fakta. Kalau itu bagus, katakan bagus," kata dia.

Sikapi Pemilu 2019, Hayono Isman: Indonesia Dibangun atas SARA

Ia pun menyindir bila ada kader Gerindra yang marah terkait ucapannya yang memuji Jokowi.

"Kalau ada orang Gerindra yang marah, itu yang malas kerja dan ngomong doang," ucap Arief.

Sebelumnya, Arief memuji kinerja Jokowi selama hampir tiga tahun kepemimpinannya sebagai presiden terbilang berhasil. Ekonomi berjalan baik, meski beberapa negara kini merasakan dampak krisis dan ledakan pengangguran. Namun, di Indonesia inflasinya dapat dikendalikan.

Bahkan, politikus yang dekat dengan kalangan buruh itu membandingkan tiga tahun kepemimpinan Jokowi dengan 10 tahun Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Dalam sepuluh tahun terakhir pemerintahan SBY bisa kita lakukan perbandingan dengan tiga tahun pemerintahan Jokowi. Di mana, tidak ada lagi petani mengalami kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi dan tidak ada kelangkaan BBM (bahan bakar minyak) dan gas 3 kg, padahal harga BBM tidak disubsidi," kata Arief dalam siaran persnya, Rabu 9 Agustus 2017.
    

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya