PDIP: Masalah PKI Sudah Clear, Apa yang Mau Didiskusikan?

Junimart Girsang .
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Politikus PDI Perjuangan Junimart Girsang meminta semua pihak bisa berpikir rasional dalam menyikapi kasus 1965. Ia mengkritisi pembubaran paksa diskusi tragedi 1965 di LBH Jakarta yang dilakukan polisi. Namun, di satu sisi, urgensi diskusi di LBH Jakarta juga patut dipertanyakan.

Cek Fakta: Video PKI Dukung Anies

Junimart melihat masalah Partai Komunis Indonesia (PKI) sebenarnya sudah beres dan jangan dimunculkan lagi, yang justru berpotensi meresahkan.

"Secara politik itu kan apa pun istilahnya PKI sudah tak ada di Indonesia. Kita bisa lihat ada patung di lubang buaya tentang bagaimana PKI dulu berbuat," kata Junimart saat dihubungi VIVA.co.id, Selasa, 19 September 2017.

Keturunan PKI Boleh Masuk TNI, Begini Penjelasan Jenderal Andika Perkasa

Ia meminta semua pihak bijak dan jangan membuat acara yang memancing air keruh. Apalagi isu Partai Komunis Indonesia sensitif dan sudah menjadi larangan. Karena itu, kata Junimart, jangan lagi ada acara-acara yang menyinggung soal PKI.

"Itu sudah clear, beres, jangan diperkeruh. Apa yang mau didiskusikan tentang PKI? Membicarakan yang sudah tak ada, yang dulu jadi momok di negeri ini, kan tidak boleh juga," tuturnya.

Mahfud MD Tegaskan Presiden Jokowi Tidak Pernah Meminta Maaf ke PKI

Kemudian, ia menganjurkan agar semua pihak melihat ke depan secara positif.

"Bekerja, diskusi yang positif saja. Bagaimana berbangsa yang baik. Empat pilar itu, enggak perlu aneh-aneh juga teman-teman di LBH," kata Junimart.

Sebelumnya, aparat kepolisian membubarkan secara paksa diskusi sejarah pengungkapan kasus 1965/1966 di LBH Jakarta, Sabtu, 16 September 2017. Cara ini dianggap sejumlah pihak keliru karena melanggar konstitusi dan hak asasi manusia.

Sebagai aksi protes, LBH Jakarta menggelar aksi esok harinya, Minggu, 17 September 2017 bertajuk "Asik Asik Aksi: Indonesia Darurat Demokrasi". Aksi ini berisi rangkaian acara pembacaan puisi, bazar kesenian. Namun, massa yang terprovokasi mengepung LBH Jakarta karena diduga acara terkait PKI. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya