Usai Pleno Partai Golkar, Setya Novanto Menghilang

Setya Novanto.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA.co.id – Usai rapat pleno tertutup, Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto menghilang. Sekretaris Jenderal partai Golkar, Idrus Marham mengatakan, Novanto ada kepentingan mendadak sehingga pergi lebih dulu.

Sekjen Golkar Tegaskan Munas Tak Bisa Dimajukan Sebelum Desember 2024

"Mohon maaf Pak Setya Novanto harus meninggalkan tempat karena ada agenda di tempat lain dan menugaskan kepada kami," kata Idrus di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2017.

Namun Idrus tidak bersedia menyebutkan ke mana Novanto pergi. Kemudian, Idrus menjelaskan salah satu hasil pleno adalah menegaskan kembali Setya Novanto sebagai pimpinan tertinggi Partai Golkar.

Ijeck dan Bobby Nasution Bersaing Raih Tiket Golkar di Pilgub Sumut 2024

"Mulai hari ini, Ketua Umum Bung Setya Novanto kembali aktif memimpin partai ini. Dan mengendalikan seluruh langkah-langkah operasional dan juga pengambilan kebijakan dipimpin langsung ketua umum," tuturnya.

Selain itu, Idrus menegaskan revitalisasi Partai Golkar telah sah dilakukan, di mana Yorrys Raweai sebagai Ketua DPP Bidang Politik Hukum dan Keamanan digantikan Letjen TNI Purnawirawan, Eko Wiratmoko.

Golkar Bali Ingin Koalisi Indonesia Maju Berlanjut Hingga di Pilkada

"Tadi Ketua Umum menyampaikan tentang pembentukan badan Litbang Golkar dan telah menugaskan kepada saudara Komisaris Jenderal Purn Pol. Anang Iskandar sebagai Ketua," ujarnya.

Dengan revitalisasi ini bukan hanya ada pemberhentian dan kepengurusan, namun ada penambahan juga yang menjadikan struktur Partai Golkar di DPP semakin gemuk.

"Setelah dilakukan revitalisasi ada beberapa orang diganti dan juga ada pergeseran sekaligus ada tambahan kader Partai Golkar yang menjadi pengurus. Dari 279 menjadi 301 orang, anggota rapat pleno DPP Golkar hasil revitalisasi," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya