Jelang Tahun Politik, Mendagri Minta Hindari Kampanye SARA

Mendagri Tjahjo Kumolo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengingatkan bahwa akhir tahun nanti Indonesia akan memasuki “Tahun Politik”. Tensi politik bakal mulai memanas pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak Juni 2018. Kemudian, berlanjut dengan Pemilihan Presiden, April 2019.

Wali Kota Medan Ditangkap KPK, Mendagri Kecele

"Tahun depan ada 171 daerah ikut pilkada serentak, sudah mewakili pemilih yang 67 persen untuk Pemilu serentak 2019," kata Tjahjo saat acara Jambore Kebangsaan, di Kawasan Cibodas, Jawa Barat, Rabu 25 Oktober 2017.

Tahapan Pilkada Serentak 2018 ini juga bersamaan dengan tahapan Pemilu serentak 2019. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah juga melakukan verifikasi pendaftaran partai politik peserta Pemilu 2019.

Kepala Daerah Ditangkap KPK Lagi, Mendagri: Kok ya Terus

"Bulan Agustus seluruh parpol yang lolos verifikasi KPU sudah mencalonkan nama capres, cawapres," tutur Tjahjo.

Meski semua masih dalam tahapan namun suhu politik terus memanas. "Padahal, penyerahan pelantikan presiden terpilih masih cukup panjang, 20 Oktober 2019," ujarnya.

Umumkan Pimpinan Dewan, DPRD DKI Tunggu Jawaban Mendagri

Partisipasi Pemilih

Politikus PDIP ini memaparkan kunci sukses Pilkada Serentak dan Pemilu 2019 adalah partisipasi politik masyarakat harus tinggi. "Insya Allah tahun depan persiapan dan sosialisasi Pilkada serentak ini target bisa di atas 78 persen," tegasnya.

Tjahjo juga meminta pada para kandidat peserta Pilkada 2018 dan Pemilu serentak 2019 untuk menghindari politik uang. Selain itu, yang penting jangan melakukan sosialisasi yang menyinggung SARA.

"Hindari kampanye yang mengumbar kebencian dan SARA. Calon kepala daerah, presiden dan legislatif harus adu konsep," katanya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya