Golkar Disarankan Gandeng KPK dan PPATK Pilih Ketum Baru

Partai Golkar
Sumber :
  • ANTARA/Nyoman Budhiana

VIVA – Inisiator Gerakan Muda Partai Golkar, Mirwan BZ Vauly, meminta partai Golkar agar belajar dari kasus yang menjerat Setya Novanto. Pembelajaran tersebut dilakukan dalam memilih ketua umum yang tidak mempunyai rekam jejak masalah hukum dan tindak pidana korupsi.

Ular Sanca Panjang 5 Meter Ditemukan di Kali Grogol

"Partai Golkar ke depan harus memikirkan mulai satu bentuk sistem baru dalam memilih pemimpin," ujarnya di Jakarta, Sabtu 18 November 2017. 

Mirwan menjelaskan, ke depannya, pemilihan ketua umum baru idealnya melibatkan profesional dan melakukan uji kompetensi untuk melihat para kandidat. Bahkan, tidak menutup kemungkinan bisa melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atau Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK).

Bambang Soesatyo: Susunan DPP Golkar Belum Final, Masih Ada Perbaikan

"Golkar harus mempunyai cara melihat kemungkinan orang-orang yang punya masalah itu bisa ditolak jadi kandidat. Bisa dilibatkan KPK dan PPATK," tambahnya. 

Dia pun mendesak, agar partai Golkar mengambil langkah strategis dan tegas terkait kasus Novanto. Salah satu tindakan tersebut adalah mengadakan musyarawah nasional luar biasa (munaslub) secepatnya untuk memilih ketua umum partai Golkar baru.

Jalani Sidang, Setnov Tak Tahu Detil Alasan Pengacara Ajukan PK

"Menurut saya, ya paling lambat Desember Munaslub diselenggarakan," kata Mirwan.

Lebih lanjut ia meminta Novanto agar bersikap jantan dengan mengundurkan diri dan memikirkan nasib bangsa, negara, DPR dan partai Golkar.

"Sebagai ketua DPR dan senior di Golkar kita minta beliau benar-benar melihat kepentingan bangsa, negara, publik dan Golkar dan tidak bisa lagi main-main dan biasa saja," lanjut Mirwan. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya