Dedi Mulyadi Anggap Politik sebagai Proses Pendewasaan Diri

Dedi Mulyadi.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Ketua Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terus terang merasa kecewa atas keputusan pimpinan partainya yang memilih mendukung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jawa Barat. Tetapi pada akhirnya dia mengambil hikmah atas semua peristiwa politik itu sebagai bagian dari proses pendewasaan diri.

Setya Novanto Acungkan 2 Jari Saat Nyoblos di Lapas Sukamiskin

"Dari awal saya memahami apa yang menjadi latar belakang DPP Golkar merekomendasikan orang lain. Sebagai kader, saya memahami kondisi itu sebagai bagian dari pendewasaan politik saya," katanya melalui pesan singkat kepada wartawan pada Selasa, 21 November 2017.

Pangkal permasalahan itu, Dedi berpendapat, sesungguhnya terletak pada sikap pimpinan Golkar yang belakangan mengabaikan tertib pengkaderan. Tradisi organisasi Golkar menghormati jenjang pengkaderan "namun belakangan terlupakan karena berbagai bisikan yang memengaruhi pengambilan keputusan di internal partai."

Polisi Didesak Segera Usut Pernyataan Agus Rahardjo Soal Jokowi Stop Kasus e-KTP

Menurut Bupati Purwakarta itu, pola rekrutmen kader yang berjenjang dan menjadi tradisi di Golkar sudah lama tidak berjalan dengan baik; tidak lagi berpijak pada sistem, mekanisme, dan aturan partai. Akibatnya, keputusan yang diambil adalah hasil bisikan, bukan sistem.

Dedi mengaku sudah pasrah atas keputusan itu dan tak berandai-andai bahwa pimpinan partainya akan berubah sikap tentang calon gubernur Jawa Barat. Begitu pula jika pimpinan menetapkan menggelar Musyawarah Nasioal Luar Biasa untuk mengganti Setya Novanto sebagai ketua umum.

Respon Jokowi Usai Mantan Ketua KPK Agus Rahardjo Dilaporkan ke Bareskrim Polri

"Itu menjadi ranah pimpinan baru. Saya yakin pimpinan yang baru berpijak pada mekanisme partai sehingga melahirkan keputusan politik yang bisa diterima oleh semua pihak. Fokus saya bukan rekomendasi, melainkan penyelamatan partai," ujarnya.

Ridwan Kamil

Jawa Barat adalah satu di antara 17 provinsi yang dijadwalkan menggelar pemilihan gubernur pada 2018. Pimpinan pusat Partai Golkar memutuskan mendukung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur pada akhir Oktober lalu.

Sebagian kalangan menganggap keputusan itu mengejutkan karena Golkar semula akan mencalonkan Dedi Mulyadi tetapi tiba-tiba berubah mendukung Ridwan Kamil. Golkar juga sempat menyatakan menutup pintu bagi Ridwan Kamil dan akan menjajaki koalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Menyusul pertemuan Dedi Mulyadi dan TB Hasanuddin, Ketua PDIP Jawa Barat, di Bandung pada 9 Agustus 2017, kedua partai menyepakati membentuk tim bersama yang disebut Tim Lima. Tim itu untuk mempersiapkan koalisi kedua partai dalam pilkada kabupaten/kota se-Jawa Barat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya