Komisi I Mau Uji Kelayakan Calon Panglima TNI Sebelum Reses

Kepala Staf TNI AU Hadi Tjahjanto (kiri), Kepala Staf TNI AL Ade Supandi (tengah) dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo (kanan).
Sumber :
  • ANTARA Foto/Rosa Panggabean

VIVA – Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin mengatakan, baru saja berkomunikasi dengan Wakil Ketua DPR Fadli Zon terkait rencana penggantian Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Komisi I DPR ingin uji kepatutan dan kelayakan Kepala Staf TNI AU Marsekal Hadi Tjahjanto rampung sebelum masa reses.

19 Pati TNI Naik Pangkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

"Tentu kami siang ini akan lakukan rapat. Kami serahkan ke rapat bamus. Karena persyaratan harus dibacakan dulu di dalam paripurna, setelah itu kami segera, secepatnya lakukan fit and proper test karena minggu depan kami kan sudah reses," kata TB Hasanuddin kepada wartawan, Senin, 4 Desember 2017.

Ia menekankan, uji kepatutan dan kelayakan calon panglima TNI bisa selesai sebelum reses karena agar lebih efektif. Bahkan, ia berharap uji kelayakan bisa diselesaikan pekan ini.

Operasi Perdamaian Dunia, Mabes TNI Akan Kirim 1.025 Prajurit Pilihan ke Kongo

"Saya kira tidak terlalu cepat. Pas lah. Karena kalau kami nanti Maret 2018, sudah reses lagi," tutur TB Hasanuddin.

Ia menambahkan, soal figur KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon tunggal panglima TNI sudah memenuhi persyaratan yang diminta. Khususnya terkait dengan aturan matra yang digilir.

Wakasal Laksdya TNI Erwin Hadiri Upacara Peringatan HUT Ke-78 TNI AU

"Kedua, itu adalah hak prerogatif Presiden. Persyaratannya apa, yang pertama adalah pernah menjabat sebagai kepala staf angkatan darat, laut, atau udara, atau sedang menjabat sebagai kepala staf. Dan lagi ada klausul dapat digilir," kata TB.

Pesan TB agar panglima TNI yang baru diharapkan meneruskan program minimum essential force atau kekuatan pokok minimum. Kedua, harus juga melaksanakan kegiatan dan meningkatkan profesi prajurit TNI.

"Kemudian, meningkatkan disiplin internal. Sudah bagus, tapi perlu ditingkatkan lagi. Dan kemudian, meningkatkan kesejahteraan prajurit. Profesionalisme dan sejahtera serta dilengkapi dengan alat-alat, sistem senjata yang bagus," tutur politikus PDIP tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya