Moeldoko: Panglima TNI Tak Boleh Ambigu

Moeldoko saat menjabat sebagai Panglima TNI.
Sumber :
  • Puspen TNI

VIVA - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko mengatakan salah satu institusi yang jadi sorotan setiap ada event demokrasi adalah TNI. Oleh karena itu, menurutnya, TNI harus bisa menjawab apa yang diinginkan rakyat.

Operasi Perdamaian Dunia, Mabes TNI Akan Kirim 1.025 Prajurit Pilihan ke Kongo

"Yang dipikirkan dan diinginkan masyarakat adalah bagaimana posisi netralistas TNI itu," kata Moeldoko dalam perbincangan di tvOne, Kamis, 7 Desember 2017.

Moeldoko menuturkan pada saat menjadi panglima, dia menjalankan politik negara yaitu TNI tidak bisa dipengaruhi siapa pun. "Itu pesan eksternal saya. Pesan saya kepada prajurit TNI, hey kalian para prajurit TNI, jangan mau dipengaruhi siapa pun," katanya.

Wakasal Laksdya TNI Erwin Hadiri Upacara Peringatan HUT Ke-78 TNI AU

Dia mengaku memperingatkan pihak-pihak ekstrenal untuk tidak coba-coba mempengaruhi prajurit TNI untuk berpolitik praktis. Karena, TNI akan menjalankan perintahnya.

"Ini politik negara yang saya jalankan. Jangan Panglima TNI bersikap ambigu sehingga membingungkan semua pihak dan menimbulkan spekulasi," ujarnya.

5 Sosok Jenderal Bintang 1 yang Dilantik Panglima TNI Jadi Kasdam, Ada eks Kadispenad

Moeldoko mengingatkan Pangliam TNI memiliki otoriras yang sangat tinggi. Dia menyampaikan apapun bisa dia lakukan sepanjang tidak tergoda oleh apapun.

Presiden Jokowi memilih Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI. Hadi pada Rabu, 6 Desember 2017, kemarin sudah melakukan proses uji kelayakan dan kepatutan di DPR.

Hadi akan menjadi Panglima TNI di masa tahun-tahun politik pada 2018 dan 2019. Dia menggantikan posisi Jenderal Gatot Nurmantyo yang dipandang sejumlah pihak sering berpolitik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya