- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih menimbang-nimbang sebelum menentukan keputusan dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah. Ada tiga pilihan bagi PPP, salah satunya berkoalisi dengan partai lain mendukung Jenderal Gatot Nurmantyo, mantan mantan Panglima TNI.
Ketua Umum PPP, Romahurmuzy menjelaskan, bahwa pertimbangan pertama adalah koalisi yang digawangi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menjagokan Ganjar Pranowo. Masalahnya sekarang, PDIP masih mencari sosok yang tepat sebagai calon wakil untuk Ganjar, meski sang petahana Heru Sudjatmoko masih dinominasikan.
"Kemungkinan Pak Ganjar masih ingin didampingi Kak Heru, jadi tetap seperti sekarang ini. Ini yang membuat kita bimbang. Aspirasi arus bawah dan para kiai, keinginannya pendamping Pak Ganjar dari kader PPP atau Nahdiyin (warga NU)," kata Romahurmuzy di Yogyakarta pada Minggu, 31 Desember 2017.
Pertimbangan kedua, katanya, ialah bergabung dalam koalisi Partai Demokrat dan Partai Golkar yang mempertimbangkan mencalonkan Gatot Nurmantyo.
"Salah satu calon yang dimunculkan adalah Gatot Nurmantyo, karena beliau orang Tegal (Jawa Tengah). Kalau Pak Gatot setuju, bisa saja wakilnya dari kalangan Nahdiyin," ujarnya.
Pertimbangan terakhir ialah masuk dalam koalisi yang digagas Partai Gerindra dengan mengajukan Sudirman Said, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
"Jika kemarin ada Djan Faridz mendukung Sudirman Said di Pilgub Jateng, itu hanya petualang politik. PPP secara resmi belum memutuskan." (mus)