- VIVA.co.id/Adi Suparman
VIVA – Partai Nasional Demokrat atau Nasdem mengakui jagoannya di Pilgub Jawa Barat 2018, Ridwan Kamil, berkompetisi dengan lawan berat. Mulai dari petahana, birokrat, dan berlatar belakang jenderal siap berebut kursi nomor satu Jawa Barat.
Ridwan Kamil yang berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum ini akan berhadapan dengan petahana Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi, Mayjen (Purn) Sudrajat dan Ahmad Syaikhu, serta Mayjen (Purn) TB Hasanudin dan Irjen Pol Anton Charliyan.
Ketua DPW Nasdem Jawa Barat, Saan Mustopa menjelaskan, untuk melawan tiga pasangan ini, Nasdem memetakan dengan strategi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT).
"Kami selalu tempatkan kandidat di luar Ridwan Kamil itu sama, punya potensi menang. Tentu kami memetakannya, men-SWOT-nya yang mana kekuatan, kelemahan mereka, basis dukungan mereka," ungkap Saan di Bandung, Jawa Barat, Jumat 12 Januari 2018.
Bahkan, Saan memastikan mesin Nasdem mempunyai bahan untuk melawan tiga pasangan tersebut. "Tetap dalam posisi sama kuat dan berpeluang menang. Tapi kami punya data sebagai bahan kami," ujarnya.
Saan menuturkan, melihat perkembangan politik Pilgub Jabar, Nasdem tidak lagi mematok potensi kemenangan pada hasil survei. Ridwan Kamil merupakan bakal calon gubernur yang unggul dalam setiap survei.
"Survei itu bukan hasil, tapi potret hari ini, itu kami jadikan sebagai referensi ke depan. Kami tertinggi di survei, tapi bukan jaminan untuk menang. Tapi bagaimana mempertahankan, kami naikkan supaya di 27 Juni, hasil survei dengan kenyataan itu sama," katanya.
Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan Golkar cenderung mendorong Ridwan Kamil (RK) maju di Pilkada Jawa Barat ketimbang DKI Jakarta.
