PSSI Ungkit Prestasi Usia Dini, Padahal Timnas Senior yang Penting

Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria.
Sumber :
  • VIVA/Ridho Permana

VIVA – Kegagalan Timnas Indonesia senior di Piala AFF 2018 menjadi sorotan publik. PSSI dihujat karena dianggap tak becus dalam mengelola sepakbola nasional.

Tagar #EdyOut, #BimaOut, dan sebagainya muncul di berbagai platform media sosial. Pun, akun instagram PSSI diserbu warganet yang kesal dengan prestasi stagnan Timnas.

Berbagai situasi ini ditanggapi oleh Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria. Tisha menyatakan masyarakat harus bisa objektif dalam menilai kinerja PSSI.

Media AS Sorot Kemenangan Timnas Indonesia Atas Vietnam: Patut Mendapat Pujian

Dia malah mengungkit prestasi Timnas usia dini dan lainnya yang punya catatan bagus selama 2018.

"Jangan sebar satu hal yang pesimis. Kalau masalah Timnas jeblok, sebenarnya Timnas itu ada tujuh kategori," kata Tisha.

6 Tim Lolos ke Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Gimana Peluang Timnas Indonesia?

"Timnas Putri, untuk kali pertama dalam sejarah lolos putaran pertama Olimpiade. Timnas U-16 juara AFF, Timnas Futsal Putri 8 besar Asia kali pertama, Timnas futsal putra peringkat 3 di AFF, Timnas U-19 untuk pertama kali masuk perempatfinal Piala Asia," ujar Tisha.

Soal Timnas U-16 yang masuk perempatfinal Piala Asia dan sepakbola pantai yang kembali bergairah, juga disinggung Tisha. Baginya, ada enam kategori Timnas yang punya prestasi.

Boleh bangga, apalagi di sektor Timnas putri, futsal, atau sepakbola pantai. Semua harus diapresiasi, terlebih menggunakan lambang Garuda di dada.

Tapi, tak usah terlalu membanggakan prestasi usia dini. Sebab, usia dini bukanlah mencari gelar. Namun, mencari perkembangan dan merupakan proses pembibitan.

Indikator keberhasilan federasi adalah ketika Timnas di level senior sudah menunjukkan taringnya. Sebab, dari Timnas seniorlah, sebuah federasi bisa mendapatkan peringkat bagus di FIFA dan termasuk dalam jajaran negara elite dalam sepakbola.

Pelatih Fakhri Husaini sempat berpesan, keberhasilan pembinaan usia dini bukan diukur dari trofi. Namun, dari bagaimana pemain tersebut bisa berkembang dan memperketat persaingan di level senior.

"Timnas usia muda bukan masalah banyaknya piala dan gelar yang diraih. Ini pembinaan. Semoga mereka bisa lebih berkembang dan memberi kontribusi untuk level Timnas di atasnya," ucap Fakhri usai Timnas U-16 disingkirkan Australia di Piala Asia. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya