Alasan Sulitnya Melengserkan Edy Rahmayadi dari Ketua Umum PSSI

Ketua Umum PSSI, Letjen TNI (Purn) Edy Rahmayadi
Sumber :
  • Twitter/@RahmayadiEdy

VIVA – Protes keras dilakukan oleh berbagai pihak menyusul kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018. Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi dinilai bertanggung jawab dan wacana untuk melengserkan Edy kian menguat. 

Terpopuler: Harga Pemain Timnas Indonesia Paling Mahal, Naturalisasi Shin Tae-yong

Bukti nyata terjadi di beberapa laga terakhir Tim Merah Putih di Piala AFF 2018. Seruan Edy Out berkumandang di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan viral di media sosial. 

Selain itu, muncul suara dari klub Liga 1, yaitu Persib Bandung. Sang manajer, Umuh Muchtar mengatakan sudah tidak puas dengan performa Ketum. 

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

"Dulu saya sangat hormat sama Ketua PSSI. Saya sangat bangga. Sekarang saya tidak bangga dengan Edy Rahmayadi," kata Umuh usai pertandingan antara Persib vs PSMS di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, 9 November 2018 lalu.

Melihat banyaknya seruan untuk melengserkan Edy dari jabatannya. Ketua Umum Asosiasi PSSI Provinsi Jawa Barat, Tommy Aprianto buka suara. Dia membeberkan jika usaha untuk melengserkan Edy cukup berat. Perlu syarat di mana statuta PSSI mewajibkan 2/3 voters untuk mengajukan keberatan.  

Viral Curhat Penumpang Dipaksa Transfer Uang Rp100 Juta oleh Driver Taksi Online

Akan tetapi, dijelaskan Tommy, bila Edy Rahmayadi mau mundur dengan berbagai alasan itu tidak masalah. Selanjutnya, keputusan tersebut akan belanjut ke tahapan rapat Komite Eksekutif (Exco) dan dibawa ke agenda Kongres Luar Biasa.

"Untuk melengserkannya agak sulit karena statuta PSSI mewajibkan 2/3 voters untuk mengajukan keberatan. Tapi, kalau berharap pak Edy mau mundur atas kehendaknya itu tinggal di bawa ke rapat Exco dan selanjutnya dibahas di kongres," kata Tommy, saat dihubungi VIVA, Selasa, 27 November 2018.

"Kongres (Januari) nanti yang saya tahu dari media, agendanya masih kongres tahunan biasa untuk membahas LPJ (laporan pertanggungjawaban) 2018. Namun, kalau sebagian voters keberatan disitu anggota bisa melakukan protes. Tapi, harus berdasarkan data-data yang sesuai dengan adanya tindakan pelanggaran. Untuk melakukan itu butuh kekuatan voters dan sulit dilakukannya," sambungnya.

Lebih lanjut, Tommy menuturkan bahwa posisi Ketua Umum itu menjalankan tugasnya sepaket dengan para anggota Exco. Jadi, jika ingin dilengserkan Ketumnya maka seluruh kabinetnya juga harus digantikan. "Ketum itu kan sepaket dengan Exco jadi kalau dilengserkan harus semuanya," tegasnya. 

Di tahun 2018 ini, PSSI memang dihujani hujatan. Dari berbagai ajang yang diikuti, Tim Merah Putih hanya bisa menjuarai ajang Piala AFF 2018 U-16, Agustus lalu. Puncaknya pada Piala AFF 2018, di mana Indonesia gagal lolos dari fase grup dan hanya menempati posisi keempat klasemen, di bawah Thailand, Filipina dan Singapura. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya