- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – PSSI memastikan untuk memberangkatkan pelatih Timnas Indonesia U-16, Bima Sakti Tukiman ke Inggris. PSSI berharap dengan dikirimnya Bima Sakti ke Inggris dapat meningkatkan kemampuan melatihnya selama berguru di akademi Aston Villa.
Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria, mengatakan, Bima Sakti akan berada di Inggris selama enam bulan. Dan, menurut rencana, pada Kamis malam, 30 Januari 2019, Bima bakal langsung terbang ke Inggris.
"Keberangkatan coach Bima ini sebetulnya kelanjutan program Elite Pro Academy yang selama ini menjadi fokus utama PSSI," kata Tisha, saat acara pelepasan di Jakarta, Rabu, 30 Januari 2019.
Elite Pro Academy merupakan program pembinaan sepakbola usia dini yang digulirkan PSSI sejak 2017. Hasil pertama dari program tersebut berupa gelaran kompetisi muda U-17 yang pesertanya diikuti oleh 18 klub Liga 1 2018.
Selama kompetisi tersebut berjalan, PSSI menggandeng dua pelatih asal Inggris yakni Desmond Sinclair Walker dan Dennis Frank Wise, untuk menyeleksi para pemain berbakat.
Dalam seleksi tersebut, tim pelatih juga memantau bakat-bakat dari pesepakbola belia di seluruh sekolah sepakbola (SSB). Pada 10 Januari 2019 silam, tercatat ada 24 nama dari hasil seleksi dan pencarian bakat tersebut.
Para pemain muda yang terpilih itu dinamakan PSSI dengan Garuda Select. Pada 15 Januari 2019, PSSI pun mengirim pemain-pemain terpilih tersebut belajar ke Negeri Ratu Elizabeth.
Di Inggris, 24 pemain tersebut berada di bawah besutan Walker dan Dennis. Program dari dua pelatih tersebut juga melibatkan tiga pelatih terbaik di Elite Pro Academi yakni pelatih Bali United U-16, I Gde Mahatma Dharma, pelatih Barito Putera U-16, Ilham Romadona, dan Persija Jakarta U-16, Sofyan Hadi. Namun PSSI tetap menyertakan Bima Sakti sebagai wakil dari timnas Indonesia U-16.
"Tentu program ini juga mengharuskan PSSI untuk menyertakan kebutuhan timnas. Dan coach Bima yang kami pilih sebagai pelatih Garuda U-16, dan pelatih masa depan Indonesia," jelasnya.
Sementara itu, Bima Sakti sendiri menyambut baik keberangkatan ini. Menurutnya, kesempatan besar ini akan digunakannya untuk menambah ketajaman dan membangun kurikulum kepelatihan di Tanah Air.
"Ini menjadi hal yang baik bagi kami. Dan menjadi kesempatan yang besar bagi saya untuk ikut mengembangkan potensi-potensi sepakbola Indonesia," kata Bima.
Namun Bima menegaskan, selama di Inggris, bukan berarti akan menjadikan gaya permainan Indonesia akan seperti Inggris. Sebab, kata dia, pasukan mesti bermain sesuai dengan apa yang sudah ditanamkan pada Filanesia (filosofi sepakbola Indonesia).
"Datang ke sana bukan berarti kami tiru mereka. Karena harus disesuaikan dengan keadaan di Indonesia serta skill dasar para pemain Indonesia," ujarnya.
