Resmi, PSSI Hapus Jabatan Manajer Timnas

Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria (kiri), dan pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – PSSI mengofirmasi penghapusan posisi manajer Timnas Indonesia di semua kelompok usia. Posisi ini dinilai PSSI sudah tidak sesuai dengan kebutuhan. Lantas, seperti apa langkah PSSI pasca penghapusan posisi ini?

Timnas Indonesia U-23 Mengganas di Piala Asia, Marc Klok: Masa Depan Cerah

Kepastian penghapusan posisi manajer di Timnas Indonesia kelompok usia dikonfirmasi oleh Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria. Dijelaskan Tisha, penghapusan posisi manajer lantaran sudah tidak sesuai dengan kebutuhan.

Setelah posisi manajer Timnas Indonesia kelompok usia dihapus, PSSI nantinya akan akan menunjuk Head of Delegation beserta asistennya. Sementara itu, tugas manajer sepenuhnya akan menjadi wewenang pelatih kepala.

Apa Jadinya Jika Timnas Indonesia U-23 Ketemu Israel di Olimpiade 2024?

Sedikit mencontohkan, Tisha memberi gambaran peran Fakhri Husaini saat masih menangani Timnas U-16. Saat itu, Timnas U-16 tak memiliki manajer tim dan peran tersebut dipegang langsung oleh Fakhri. Kemudian soal posisi Head of Delegation dan asistennya, PSSI menunjuk Wakil Ketua Umum, Iwan Budianto, sebagai ketuanya. Sementara itu, manajer Bhayangkara FC, Sumardji, akan menjadi asisten Head of Delegation.

"Sudah tidak ada lagi manajer di Timnas, posisinya diganti oleh Head of Delegation. Untuk Timnas U-22, posisi Head of Delegation akan langsung dari PSSI yaitu, Iwan Budianto dan asisten Head of Delegation Pak Sumardji dari Bhayangkara," ujar Tisha, saat ditemui wartawan di Jakarta, Rabu, 13 Februari 2019.

Fakta Mengerikan Korea Selatan U-23 Jelang Lawan Timnas Indonesia U-23

"Jadi, coach Indra (Sjafri) berperan melihat seperti apa regulasi. Fungsi-fungsi ini sebenarnya sudah dijalankan sama coach Fakhri (Husaini) pas Timnas U-16 main di AFC," katanya.

Lebih lanjut, Tisha menjelaskan, untuk persoalan administrasi Timnas nantinya akan ditugaskan oleh sekretaris tim. 

"Coach Fakhri waktu itu hanya ditemani sekretaris tim dan coach (Fakhri) juga bertugas sebagai manajer. Kami mulai menerapkan ini dari usia muda sampai nanti ke senior, tapi kami lihat kebutuhannya seperti apa, kalau memang butuh dipisah baru dipisah," ucap Tisha. (luz)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya