Mau Jadi Pemain Timnas Indonesia? Begini Caranya

Pemain Timnas Indonesia U-22 mengikuti pemusatan latihan di Stadion Madya, Kompleks GBK, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, menjelaskan tahapan-tahapan yang harus dilakukan seorang pemain agar bisa berseragam Tim Nasional.

Kocak, Shin Tae-yong Dipanggil 'Haji Lulung' Saat Bagi-bagi THR Uang Dollar

Menurutnya, pemain yang ingin membela Timnas harus mengikuti beberapa program. Kata Tisha, setiap pemain harus mengawali kariernya dengan membela klub usia muda di ajang Piala Soeratin atau kejuaraan di tingkat Asosiasi Provinsi.

Setelah itu, pemain yang tampil memukau di Piala Soeratin atau di Asprov akan direkrut untuk naik kelas ke Elite Pro Academy. Dari situ, pemantau bakat bakal menyaring pemain-pemain terbaik untuk dipanggil membela Timnas U-18 atau U-16.

10 Pemain Senior Perkuat Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23

"Yang paling penting adalah tiga youth program. Kalau benar-benar bisa dimaksimalkan, nantinya jenjang untuk masuk ke Timnas jadi lebih jelas," kata Tisha.

"Jadi setiap anak yang punya cita-cita untuk masuk Timnas itu harus tahu jalannya bagaimana. Pertama, dia ikut dulu Piala Soeratin dari tingkat Asprov. Talenta terbaik akan dipantau untuk naik ke Elite Pro Academy yang ada di sekitaran U-16 dan U-18," jelasnya.

Alasan Shin Tae-yong Coret Nathan Tjoe-A-On dari Timnas Indonesia U-23

Selepas mendapatkan bakat-bakat terbaik dari Elite Pro Academy, Tisha memaparkan, pemain-pemain tersebut akan mengikuti program Garuda Select. Ia menegaskan, program tersebut wajib diikuti oleh setiap pemain yang memiliki hasrat berseragam Merah-Putih.

"Dari sana, yang terbaik harus ikut program Garuda Select dan harus ikut dulu di internasional. Ketika kembali barulah cikal bakal Timnas junior terbentuk. Terus junior yang terbaik nantinya naik kelas, misalnya dari U-16 ke U-18. Kalau mereka gagal, mereka masih punya tempat untuk berkompetisi. Jadi ketika usianya sudah 18 tahun bisa tetap terpilih," terangnya.

"Kalaupun tidak bisa di Liga 1 U-18, bisa ke kompetisi U-20 dan masuk Timnas U-22. Kalau gagal lagi, masih bisa berkompetisi hingga senior. Jadi cara untuk menjadi seorang pemain Timnas harus berjenjang dan makin lebih jelas. Itu jadi tulang punggung kami dan mereka juga ada pengalaman internasional sejak dini," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya