Start Positif Timnas Indonesia Era McMenemy

Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy
Sumber :
  • Hafidz Mubarak A

VIVA – Timnas Indonesia sukses memetik kemenangan 2-0 dari laga uji coba kontra tuan rumah Myanmar di Mandalarthiri Stadium, Mandalay, Senin 25 Maret 2019. 

Terpopuler: Harga Pemain Timnas Indonesia Paling Mahal, Naturalisasi Shin Tae-yong

Mengandalkan nama-nama top bintang Liga 1, armada Merah Putih bermain sangat impresif dengan tempo tinggi dan strategi menyerang yang ampuh.

Indonesia langsung mencatatkan sejumlah peluang cantik. Menit 20, Lilipaly yang menerima umpan Rizky Pellu di kotak penalti tinggal berhadapan dengan kiper Myanmar, Kyaw Zin Phyo. Sayang, tembakannya yang meluncur ke gawang lawan masih bisa dihalau bek Myanmar.

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

Tak lama berselang, Riko Simanjuntak punya kesempatan, hasil bola yang dilepas Greg Nwokolo. Tapi masih belum sempurna diselesaikannya untuk mengoyak gawang Kyaw Zin Phyo.

Gol Indonesia akhirnya datang dari kaki Greg Nwokolo menit 40. Berawal dari pergerakan cepat Riko Simanjuntak di kiri pertahanan Myanmar, bola dari Lilipaly disontek tipis menuju Greg Nwokolo untuk mengubah skor 1-0 untuk skuat Garuda.

Alasan Haru Jay Idzes Rela Lepas Kesempatan Bermain dengan Timnas Belanda Demi Garuda

Stefano Lilipaly

Myanmar mendapat hadiah penalti menit 44 akibat pelanggaran Ruben Sanadi di kotak terlarang. Ketangguhan Andritany pun mementahkan penalti Nyein Chan Aung yang menjadikan skor keunggulan 1-0 tetap untuk Indonesia hingga berakhirnya babak pertama.

Di babak kedua, Indonesia memasukan deretan pemain pengganti. Novri Setiawan yang baru masuk menggantikan Stefano Lilipaly memperoleh kesempatan terbuka menit 47 di dalam kotak penalti lawan yang telat sedikit saja untuk mengirim umpan ke Ilija Spasojevic di sampingnya.

Menit 60, giliran Spaso yang punya peluang emas usai aksi solonya di pertahanan lawan harus mendapat tekel bek Myanmar.

Laga makin sengit 10 menit jelang bubaran ketika serangan balik lawan dari sektor sayap yang membahayakan lini belakang masih bisa dihalau Andritany Ardhiyasa, begitu set piece sepak pojok yang kembali ditinju kiper Persija Jakarta ini.

Indonesia mendapat hadiah penalti menit 85 yang mampu dieksekusi dingin oleh Spaso dan membawa skuat Garuda menjauh dengan skor 2-0 yang menjadi hasil akhir pertandingan tersebut.

Pelatih timnas senior Indonesia Simon McMenemy (tengah) menyampaikan arahan kepada para pesepakbola timnas Indonesia  senior dalam sesi latihan di Stadion Madya, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta

Akhiri Tradisi Buruk

Hasil positif ini menjadi kemenangan perdana Simon McMenemy sebagai pelatih skuat Garuda di pertandingan resmi internasional.

Sebelum laga menghadapi Myanmar, McMenemy sempat khawatir dengan tradisi buruk Timnas Indonesia. Sebab Timnas kerap kesulitan menang di kandang lawan.

Sebelumnya, Timnas Indonesia hanya bisa menang sekali dari lima laga ujicoba di kandang lawan. Ini yang menjadi perhatian utama pelatih berusia 41 tahun tersebut.

"Sulit bagi tim di Indonesia untuk menang di pertandingan tandang, begitu juga tim nasional. Harapannya kita bisa mengubah tradisi yang kurang baik," kata Simon kepada wartawan, Kamis 21 Maret 2019.

McMenemy sendiri ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia oleh PSSI pada Desember 2018 silam. McMenemy melanjutkan tugas Bima Sakti yang hanya menjadi pelatih sementara menggantikan Luis Milla.

Saat itu, Timnas Indonesia asuhan Bima Sakti terpuruk setelah gagal total di Piala AFF 2018. Timnas Indonesia gagal lolos grup B setelah terdampar di peringkat 5 dengan koleksi 4 poin (1 menang, 1 imbang, 2 kalah).

Simon McMenemy

Bukan tanpa alasan, McMenemy ditunjuk PSSI sebagai pelatih Timnas Indonesia. Pelatih kelahiran Skotlandia tersebut merupakan pelatih terbaik Liga 1 2017. Di tahun itu, dia membawa Bhayangkara FC juara Liga 1.

Di level timnas, McMenemy juga pernah membesut FIlipina. Pencapaian terbaiknya bersama Filipina adalah dengan melangkah ke semifinal Piala AFF 2010.

Menjadi pelatih Timnas Indonesia, Simon mengakui memanggul beban berat. Sebab, publik sudah lama merindukan skuat Garuda bisa menggondol gelar juara, seperti yang sudah dilakukan tim junior.

Belum lagi kedatangan Simon menggantikan Luis Milla Aspas, pelatih Timnas Indonesia sebelumnya di Asian Games 2018 yang dianggap sukses mengubah gaya bermain skuat Garuda. 

Meski demikian, Simon enggan dibanding-bandingkan. Baginya, Milla adalah sosok pelatih yang baik, dan menaruh hormat kepadanya.

"Luis Milla sangat berpengalaman dan saya respect dengan apa yang telah dilakukannya. Tapi kami berdua pelatih yang berbeda," ujar Simon dalam sebuah kesempatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya