Indra Sjafri Hanya 'Butiran Debu' Dibandingkan Shin Tae-yong

Indra Sjafri bersama Shin Tae-yong
Sumber :
  • pssi.org

VIVA – Nama Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri menjadi sorotan baru-baru ini. Pria 57 tahun ini berselisih dengan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

Pengakuan Pelatih Yordania Jelang Laga Lawan Timnas Indonesia U-23

Awalnya, Shin Tae-yong mengkritik Indra Sjafri lewat media Korea Selatan. Menurutnya,  Indra melakukan tindakan indisipliner dan tidak meminta maaf.

Indra membalas Tae-yong telah berbohong, karena tidak berselang lama dari kejadian dia sudah melakukan permohonan maaf. Dia juga bahkan menyebut Tae-yong kehilangan percaya diri membawa Indonesia juara.

Pengakuan Erick Thohir dan PSSI soal Kinerja Shin Tae-yong

Sikap Indra ini disesalkan oleh beberapa pihak. Mungkin, pria 57 tahun ini merasa tinggi hati melihat prestasinya yang sempat diberikan untuk Timnas Indonesia.

Indra membawa Indonesia juara dalam dua kategori usia yang berbeda. Yakni, juara Piala AFF bersama Timnas U-19 pada 2013 dan juara Piala AFF bersama Timnas U-22 pada 2019.

Erick Thohir Buka suara soal Dugaan Pemain Naturalisasi Dibayar Bela Timnas Indonesia

Gelar Piala AFF U-19 pada 2013 adalah yang pertama dan satu-satunya yang diraih Indonesia. Demikian juga gelar di Piala AFF U-22 pada 2019, menjadi pertama kali dan satu-satunya yang diraih Indonesia.

Mungkin, Indra lupa torehan gelar tersebut hanyalah di level Asia Tenggara. Tentunya hal tersebut jauh berbeda dengan rekam jejak Tae-yong di level dunia.

Tae-yong sudah meraih kesuksesan saat menjadi pemain. Dia membawa Seongnam Ilhwa Chunma FC enam kali juara Liga Korea Selatan. Dia juga membawa klubnya juara Liga Champions Asia pada 1995.

Sebagai pelatih, prestasi Tae-yong juga sangat mentereng. Dia membawa Seongnam sekali juara Liga Champions Asia dan satu kali juara Piala FA Korea. Dia pun menjadi orang pertama yang merebut Liga Champions Asia sebagai pemain dan pelatih.

Torehan apik Tae-yong berlanjut saat menukangi Timnas Korea Selatan. Dia membawa negaranya juara EAFF E-1 Football Championship atau kejuaraan negara Asia Timur pada 2017.

Lalu, dia tercatat sebagai pelatih Korsel di Piala Dunia 2018. Tae-yong memang gagal membawa Korsel lolos dari penyisihan grup. Namun, dia membawa negaranya mengalahkan juara bertahan Jerman 2-0.

Korsel memang gagal lolos. Namun, setidaknya tim yang dilatih Shin Tae Young membuat Asia bangga karena membuat tim sekelas Jerman gagal lolos dari babak pertama/penyisihan grup Piala Dunia untuk kali pertama sejak 1938.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya