PSSI Tetapkan Stadion Piala Dunia U-20, Menpora Pilih Tunggu FIFA

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan bersama Menpora, Zainudin Amali
Sumber :
  • Vivanews/Robbi Yanto

VIVA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali tak ingin larut dalam kontroversi yang dimunculkan PSSI terkait penunjukan enam stadion tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

Menjadi kontroversi karena PSSI secara tiba-tiba melakukan dua pergantian stadion dari proposal awal yang diajukan ke FIFA. Stadion Pakansari dan Stadion Mandala Krida dicoret, sebagai gantinya Stadion Jakabaring dan Stadion Si Jalak Harupat.

Sedangkan empat stadion lainnya masih tetap seperti dalam proposal, yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno, Stadion Manahan, Stadion Kapten I Wayan Dipta, dan Stadion Gelora Bung Tomo.

Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan

Amali memilih untuk tetap menanti keputusan dari FIFA. Karena dalam hal ini, instruksi dari otoritas tertinggi sepakbola dunia itulah yang wajib untuk didengarkan.

"Sampai hari ini kita memang belum mendapatkan kepastian dari FIFA. Dan memang FIFA yang punya kewenangan menentukan," kata Amali. 

Timnas Indonesia U-19 Sekarang Lebih Bagus Ketimbang Era Elkan Baggott

"Sehingga pemerintah sangat hati-hati betul, pemerintah tidak mau masuk terlalu dalam, karena nanti kita masuk kategori intervensi," imbuhnya.

Nantinya bukan cuma Kemenpora yang punya tugas menyukseskan proses persiapan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga menanggungnya. Sebab mereka yang akan mengeksekusi proses renovasi stadion sesuai dengan standar FIFA.

Baca juga

Tunjuk 6 Stadion Piala Dunia U-20, PSSI 'Kangkangi' Kemenpora
Masuk 6 Venue Piala Dunia U-20, Stadion Jakabaring Siap Berbenah
PSSI Tetapkan 6 Stadion untuk Piala Dunia U-20, Belum Disetujui FIFA

 

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan

Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3

Sepakbola Indonesia kembali tercoreng dengan adanya aksi tak sportif yang mengindikasikan munculnya sepakbola gajah. Itu terjadi di Liga 3.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2022