'Tak Ada Konspirasi dalam Penangguhan Aturan Pemain U-23'

Timnas Indonesia U-22 saat menjalani pemusatan latihan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA.co.id – Berbagai prasangka buruk dialamatkan publik kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru dalam kebijakan penangguhan aturan pemain U-23 di Liga 1. Mereka mengira penangguhan aturan tersebut sengaja dilakukan demi menyelamatkan beberapa tim yang sedang sekarat.

Persib Bandung Waspadai Kekuatan Lini Depan MU

Bos Madura United, Achsanul Qosasi, pun sempat mencak-mencak di akunnya di media sosial. Sebab, menurutnya penangguhan aturan tersebut menunjukkan inkonsistensi dari PSSI dan operator kompetisi.

Demi meredam banyaknya komentar pedas, Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, angkat bicara. Edy menegaskan penangguhan aturan tersebut lebih dikarenakan kepentingan Timnas Indonesia U-22.

Gol Menit Akhir PSIS Buyarkan Kemenangan Bhayangkara FC

Memang, banyak pemain di bawah 23 tahun yang akan menghilang dari Liga 1 mulai awal Juli 2017. Itu dikarenakan mereka sedang mengikuti pemusatan latihan di Bali bersama pelatih Luis Milla Aspas.

Setelah berlatih di Bali, Timnas U-22 segera berangkat ke Thailand, demi bertarung dalam kualifikasi Piala Asia yang dimulai 19 Juli 2017.

Persija Dilanda Kelelahan Jelang Hadapi Tira Persikabo

"Hal ini untuk menjawab kebutuhan pemain Timnas kita. Mereka yang diambil, merupakan materi pemain U-23 yang sudah diterapkan," kata Edy, Kamis 6 Juli 2017.

Edy menyatakan andai kompetisi tak menggunakan aturan pemain U-23 sejak awal, maka Milla bisa kesulitan mencari pemain. Tren klub-klub Liga 1 memang bisa ditebak, menggunakan pemain senior atau asing.

"Pemain itu butuh jam terbang di mana mereka mengaktualisasikan dirinya. Ya itu di Liga 1. Di putaran kedua, mengapa regulasi itu dikembalikan? Pemain yang kami inginkan untuk Timnas sudah ketemu. Jadi, bukan karena ada apa-apanya. Semata-mata untuk mencari bibit baru Timnas," tegas Edy. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya