- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA.co.id – PSSI akan melakukan pembinaan pesepakbola usia dini dengan membuka sekolah sepakbola dan gencar menggelar pertandingan di tingkat daerah di seluruh Indonesia. Hal itu untuk menjaring bibit-bibit unggul di Tanah Air.
"Salah satunya saya melihat, nanti kita akan banyak buat sekolah-sekolah sepakbola. Selain itu kita juga akan memperbanyak turnamen. Mulai dari antar Desa, antar Kecamatan, Kabupaten dan antar Provinsi," ungkap Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi? kepada wartawan, usai menyaksikan Piala Soeratin di Stadion Mutiara, Kisaran Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Jumat 21 Juli 2017.
(Baca juga: Piala Soeratin Digelar, Ketum PSSI Harap Bibit Unggul Muncul)
Edy menyebut, setiap daerah di kabupaten/kota seluruh Indonesia memiliki bibit pemain sepakbola yang terbaik. Namun, tidak terlihat dan kurang dilakukan pembinaan. Dengan ini, akan dilakukan pembinaan secara profesional.
"?Inilah kita, bangsa dengan jumlah penduduk 250 juta jiwa. Setiap provinsi, setiap kabupaten, setiap kecamatan pemaian sepakbola yang baik dengan melakukan pembinaan baik. Indonesia bisa menjuarai persepakbolaan dunia," ucap jenderal berbintang tiga itu.
Bila setiap daerah di Tanah Air aktif melakukan pembinaan usia dini, maka bisa muncul bibit pesepakbola yang baik dan profesional untuk bergabung di Timnas Indonesia.
"Jika setiap provinsi saja muncul satu pemain bola. Kita ada 34 provinsi, Maka sudah ada 34 pemain. Kalau setiap kabupaten kita aja punya pemain bola. Kita punya 516 kabupaten, maka ada 516 pemain bola. Satu saja setiap daerah, masa tidak bisa mencari pemain terbaik," katanya.
Momen Tegang dan Panik Saat Bus Pawai Timnas U-22 Masuk Terowongan Semanggi
Ditengah berjalannya pawai Timnas Indonesia itu terjadi hal yang menegangkan, yaitu momen ketika mobil trans Jakarta yang menjadi kendaraan imnas memasuki terowongan
