Legenda Jerman Dukung Mbappe Raih Ballon d’Or

Penyerang Timnas Prancis, Kylian Mbappe
Sumber :
  • REUTERS/Kai Pfaffenbach

VIVA – Penyerang tim nasional Prancis, Kylian Mbappe, sukses mendapatkan penghargaan Pemain Muda Terbaik pada Piala Dunia 2018. Gelar itu dia peroleh karena sukses membawa Les Bleus menjadi kampiun dalam turnamen tersebut.

Profil Mahamadou Diawara, Pemain yang Dicoret dari Timnas Prancis Gegara Dilarang Puasa

Pada partai final di Stadion Luzhniki, Moskow, Minggu, 15 Juli 2018, Mbappe mampu menyumbangkan gol ketika Prancis menang 4-2 atas Kroasia. Hal ini membuat striker PSG tersebut mencetak total 4 gol dan memberikan satu assist dalam kampanye Prancis meraih juara.

Performa menawan Mbappe membuat legenda sepakbola Jerman, Lothar Matthaeus, tidak ragu menyebut pemain berusia 19 tahun itu sebagai salah satu kandidat kuat peraih Ballon d’Or alias Pemain Terbaik di Dunia, yang dalam 11 tahun terakhir didominasi Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

Comeback Mengerikan Toni Kroos di Timnas Jerman

“Mbappe tampil dengan sangat tenang dan dia juga sosok rendah hati. Dia bermain serius dan bukan untuk pamer. Tentu saja, usai mejuarai Piala Dunia, Mbappe akan jadi unggulan memenangi Ballon d’Or,” kata Matthaeus, seperti dikutip dari Goal.

Pemain yang bermain di lima edisi Piala Dunia ini juga menyoroti gaya bermain Timnas Prancis. Meskipun menjadi juara, Matthaeus menilai skuat besutan Didier Deschamps itu tidak memiliki kualitas untuk mendominasi sepakbola internasional.

Hasil Lengkap: Timnas Jerman Bekuk Prancis, Inter Miami Dibantai Tanpa Lionel Messi

“Saya tidak percaya Prancis akan membentuk sebuah era kejayaan. Tim ini tidak mengadaptasi gaya apapun atau tampil luar biasa. Prancis kali ini tidak menyusahkan lawan,” ungkapnya.

Memang, selama tampil di Rusia, Prancis lebih banyak mengandalkan serangan balik dan kecepatan dari sektor sayap yang dihuni Mbappe. Tak aneh jika penguasaan bola Timnas Prancis selalu kalah dari para lawan, terutama pada fase knock out.

Saat menang 4-3 atas Argentina di babak 16 besar, Prancis menorehkan catatan 41 persen dalam penguasaan bola, demikian pula ketika menang 1-0 atas Belgia pada babak semifinal di mana dengan penguasaan bolanya hanya 40 persen. Sementara itu, dalam partai final, penguasaan bola Les Blues lebih rendah dari Kroasia karena hanya 39 persen. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya