Awal Langkah Besar Egy Maulana Vikri di Kompetisi Eropa

Pemain muda Indonesia, Egy Maulana Vikri, jelang laga debutnya di Lechia Gdansk
Sumber :
  • lechia.pl

VIVA – Sabtu, 22 Desember 2018, mungkin jadi hari yang tak terlupakan bagi pemuda 18 tahun asal Medan. Setelah menunggu lama, pesepakbola berpaspor Indonesia itu akhirnya mencatatkan namanya di kompetisi Eropa setelah melakukan debutnya di Liga Polandia.

Sehari Perkuat Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri Langsung Main Bersama Dewa United

Ya, dialah Egy Maulana Vikri. Penggawa Timnas U-19 yang membela Lechia Gdanks. Sebuah tim yang bermain di kompetisi kasta tertinggi di Polandia yang biasa disebut Ekstraklasa.

Pada hari itu, Egy turun dari bangku cadangan. Dia bermain selama delapan menit setelah masuk menggantikan Lukas Haraslin di menit 82.

Egy Maulana Vikri Bicara soal Vietnam Vs Indonesia

Torehan itu jelas merupakan sejarah bagi perjalanan karier Egy. Tak hanya turut membawa timnya menang empat gol tanpa balas saat melibas Gornik Zabrze di Stadion Energa Gdanks, catatan itu juga bisa menjadi awal dari langkah besar Egy di kompetisi Eropa. Apalagi, kemenangan ini membawa Lechia ke puncak klasemen sementara Liga Polandia.

Bangga, sudah pasti. Egy juga menyampaikan rasa syukurnya melalui akun Instagram pribadinya. Pemuda asal Medan itu diketahui memang aktif bermain media sosial.

Pesan Erick Thohir Usai Timnas Indonesia Permalukan Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia

"Alhamdulillah, syukur kepada Allah. Terima kasih buat semua rekan dan pelatih atas dukungan, serta selamat atas kemenangan luar biasa hari ini," tulisnya.

Namun, jika ditilik lebih dalam, penampilan Egy dinilai masih kurang greget. Sebab, dia belum menampilkan aksi impresif ketika diturunkan sebagai pengganti.

Wajar saja, dia hanya memiliki waktu delapan menit untuk "menari" di atas lapangan. Yang pasti, ini jelas jadi sejarah bagi pesepakbola Indonesia pertama yang memiliki kontrak profesional bersama klub Eropa.

Winger Lechia Gdansk, Egy Maulana Vikri.

Jalan Panjang Menuju Debut

Mundur cukup jauh ke belakang, Egy sebenarnya sudah diperkenalkan sebagai pemain Lechia Gdanks pada Maret 2018. Namun, kala itu, dia belum bisa dikontrak secara resmi lantaran terbentur regulasi pemain profesional yang mengharuskan sang pemain berusia minimal 18 tahun.

Akhirnya, manajemen klub baru memberi kontrak pada Juli 2018, tepat ketika Egy berulang tahun ke-18. Pesepakbola jebolan SKO Ragunan itu langsung dikontrak tiga tahun dengan opsi perpanjangan dua tahun. Dia bahkan diberi kehormatan mengenakan nomor 10.

Apakah jalan Egy langsung mulus ketika mendapat kontrak? Jawabannya, ternyata belum. Dia bahkan sempat "dipinggirkan" ke tim reserve yang bermain di kasta keempat.

Kala itu, pelatih Lechia Gdanks, Piotr Stokowiec, seakan menguji kepantasan Egy sebelum membawanya ke tim utama. Dan ternyata, Egy bisa menjawab tantangan tersebut.

Tampil sebanyak sembilan laga bersama Lechia Gdanks II, dia berhasil mencatatkan delapan gol. Sebuah catatan impresif bagi pemuda yang baru menjajal kompetisi Eropa.

Akhirnya, Stokowiec pun luluh. Dia kemudian memasukkan nama Egy kala timnya bersua Korona Kielce di pekan ketujuh. Sayangnya, dia menjadi pemain tak terpakai di bangku cadangan.

Setelah laga itu, nama Egy kembali menghilang dari skuat utama. Bahkan dia tak ada di daftar pemain cadangan.

Kesabaran Egy berbuah hasil ketika namanya kembali masuk sebagai pemain cadangan di pekan ke-17 saat bertandang ke markas Slask Wroclaw. Tapi, lagi-lagi dia jadi pemain tak terpakai.

Hal serupa terjadi lagi di pekan berikutnya saat Lechia menjamu Legia Warsawa. Total, Egy tiga kali masuk bangku cadangan dan menunggu 166 hari sebelum akhirnya debut pada pekan ke-20.

Usai laga, Stokowiec pun mengaku terkesan dengan Egy. Menurutnya, Egy sudah bermain baik dan melakoni debutnya dengan sempurna.

"Egy sudah menunggu lama untuk kesempatan ini. Tentu, hal tersebut jadi investasi di masa mendatang. Selanjutnya, kami akan melihat apa yang akan terjadi," kata Stokowiec dilansir situs resmi klub.

"Yang disadari Egy adalah, tak satu pun orang bisa main di Lechia dengan gratis. Artinya, meski main terus di tim utama, tak ada garansi tetap bertahan. Anda berhak atas segalanya. Jika semuanya bisa dikendalikan dan dibangun dengan sabar, semua akan berjalan baik. Egy telah melakoni debut yang sempurna," ujar Piotr.

Sebenarnya, Egy sebelum ini sudah pernah debut di tim utama. Itu terjadi pada September 2018 ketika Lechia melakoni laga uji coba kontra tim Ukraina, Karpaty Lviv.

Sayangnya, Egy yang diturunkan sebagai starter gagal memberi kemenangan. Dia hanya bermain selama 60 menit dan Lechia kalah 0-1 di laga tersebut.

Winger Lechia Gdansk asal Indonesia, Egy Maulana Vikri

Berpeluang Tampil di Liga Champions

Berasal dari Eropa Utara, koefisien Liga Polandia cukup rendah jika dibandingkan dengan kompetisi di belahan Eropa lainnya seperti Liga Ukraina, Liga Belgia, bahkan Liga Rusia. Namun, bukan tidak mungkin wakil mereka bisa menembus fase grup Liga Champions.

Syaratnya, tim tersebut harus menjadi juara terlebih dulu. Dan kini, Lechia Gdanks sedang berada di trek tersebut setelah menjadi pemuncak klasemen hingga pekan ke-20. Mereka unggul tiga poin dari Legia Warsawa.

Tapi, jalan yang harus dilalui pun tidak mudah. Sebab, sang juara tetap harus berjuang dari babak kualifikasi pertama.

Itu berarti, andai Lechia menjadi juara Ekstraklasa, mereka bakal bertemu empat lawan sebelum memastikan lolos ke fase grup. Sebuah jalan panjang yang harus ditempuh demi mewujudkan mimpi besar untuk tampil di kompetisi kasta tertinggi Benua Eropa.

Hal yang berat, namun bukan tak mungkin untuk diraih. Tetap berusaha Egy Maulana Vikri. Lebarkan sayapmu untuk meraih prestasi tertinggi dan membawa nama harum Indonesia di kompetisi Eropa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya