Deretan Kontroversi Final Liga Europa, Jersey Mkhitaryan Bermasalah

Fans Chelsea dan Arsenal terlibat dalam keributan
Sumber :
  • The Sun

VIVA – Final Liga Europa antara Chelsea versus Arsenal di Baku Olympic Stadium, Rabu 29 Mei 2019 atau Kamis dini hari WIB, menghadirkan sejumlah kontroversi. Salah satunya adalah banyak kursi kosong yang terlihat di stadion.

Leandro Trossard Menyela Ben White dengan Tegas, Akhiri Perdebatan Tentang Bintang Arsenal

Kursi kosong ini tak terlepas dari kesalahan UEFA yang memberikan jatah tiket di luar kebiasaan. Fans cuma diberikan jatah minim oleh UEFA.

Hanya sekitar 12 ribu tiket yang diberikan ke suporter kedua tim. Artinya, masing-masing cuma dapat jatah 6.000 lembar.

Pengakuan Pochettino Usai Chelsea Dibantai Arsenal

Alokasi tiket yang minim menjadi bahan protes suporter. Sejak awal, berbagai kelompok suporter dari kedua tim terus mengeluhkan kebijakan UEFA.

Sisa tiket, diberikan UEFA kepada rekanan mereka, mulai dari sponsor sampai lembaga amal. Tapi, apa yang terjadi? Tak semua sponsor diundang karena jarak yang jauh serta akses sulit ke Baku, Azerbaijan. Pun, suporter enggan datang karena alasan jarak serta akses sulit.

5 Fakta Menarik Arsenal Usai Pesta Gol ke Gawang Chelsea di Premier League

Pemilihan Baku memang sempat dikritisi karena dianggap tak layak menggelar pertandingan akbar sekelas final Liga Europa.

Pertandingan Final Europa League 2018/19 antara Chelsea vs Arsenal.

Di sisi lain, sistem keamanan di Baku benar-benar belum teruji. Buktinya, kericuhan pecah beberapa jam jelang pertandingan.

Berlokasi di Molokan Gardens, suporter dari kedua tim terlibat dalam aksi baku hantam. Kericuhan bermula dari aksi saling ejek antar suporter. Diduga, mereka sedang mabuk. Hingga akhirnya, emosi terpancing dan terjadi keributan.

Seorang penggemar Arsenal, Gregory Kilroy, mengalami luka parah di kepalanya usai menerima hantaman botol. Diduga, dia terlibat perkelahian di bar.

Tak cuma Kilroy, Zaur Mamedov juga mengalami luka di wajah akibat berkelahi dengan suporter lain. Dari laporan polisi, setidaknya ada tiga korban yang muncul dari keributan antar fans, begitu laporan The Sun.

Kericuhan sebenarnya bisa dihindari oleh polisi, mengingat jumlah personel yang diterjunkan begitu masif, baik di dalam maupun luar stadion.

Justru, polisi Azerbaijan malah fokus ke hal lain. Mereka menangkap suporter Arsenal dengan jersey Henrikh Mkhitaryan. Penangkapan dilakukan karena jersey Mkhitaryan bersifat sensitif lantaran di tensi politik antara Azerbaijan dan Armenia, negara asal sang pemain, sangat tinggi.

Setelah berbicara, fans tersebut akhirnya tak ditahan dan diperbolehkan pergi. Namun, polisi Azerbaijan memberikan peringatan kepada fans yang menggunakan jersey serupa untuk segera melepasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya