Kutukan Mematikan Mengintai Tuchel Jika PSG Dihajar Dortmund

Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Thomas Tuchel
Sumber :
  • Twitter/@PSG_inside

VIVA – Raksasa Prancis, Paris Saint-Germain (PSG) akan menghadapi Borussia Dortmund dalam leg 2 babak 16 besar Liga Champions di Parc des Princes, Kamis dini hari WIB, 12 Maret 2020.

Man Utd Dapat Rejeki Nomplok Usai Dortmund Picu Klausul Jadon Sancho, Cuan Besar Menanti

Laga ini merupakan sebuah pertaruhan bagi pelatih PSG, Thomas Tuchel. Juru taktik asal Jerman itu harus membuat timnya terus bertahan di Liga Champions jika tidak mau mengakhiri musim yang tragis.

Liga Champions merupakan kutukan bagi para pelatih-pelatih PSG sebelum kepemimpinan Tuchel. Mereka yang sebelumnya menangani PSG harus dipecat karena tak mampu membawa PSG berprestasi di Liga Champions. Tercatat sejak 2013 lalu, PSG sudah tiga kali berganti pelatih hanya karena gagal tampil apik di Liga Champions.

Senangnya Kylian Mbappe Bawa PSG ke Semifinal Liga Champions

Baca Juga: Legenda Persija Jakarta, Sofyan Hadi Meninggal Dunia

Korban pertama adalah Carlo Ancelotti. Pelatih asal Italia itu pernah melatih PSG periode 2011- 2013. Namun, selama pengabdiannya ia hanya mampu membawa PSG sampai di babak perempatfinal Liga Champions 2013.

Ditambah Atletico Madrid, 22 Klub Ini Pastikan Tiket ke Piala Dunia Antarklub 2025

Memang, bukan PSG yang mengumumkan memecat Anclotti. Sang pelatih sendiri yang mengumumkan mengundurkan diri. Akan tetap, Ancelotti diyakini dipecat karena tak mampu membawa PSG berjaya di leverl Eropa.

Kemudian, kursi pelatih PSG ditempati Laurent Blanc. Legenda Timnas Prancis itu menangani PSG pada 2013-2016. Selama pengabdianya, Blanc mampu menyumbangkan 11 gelar juara. Akan tetapi, 11 titel tersebut dihasilkan hanya di kompetisi domestik, baik itu Ligue 1, Piala Super Prancis, Piala Prancis, ataupun Piala Liga Prancis.

Blanc selalu gagal membawa PSG menjadi juara Liga Champions. Pada musim 2015-2016, PSG hanya mampu lolos ke babak perempat final. Langkah PSG dihentikan Manchester City dengan agregat 2-3.

Baca Juga: Penyebab Kaya FC Gagal Tekuk 10 Pemain PSM

Kutukan itu berlanjut ke Unai Emery. Mantan pelatih Sevilla itu menjabat sebagai pelatih PSG pada periode 2016-2018. Emery berhasil membawa PSG menjuatai Ligue 1. Namun, PSG mendadak jadi ayam sayur di Liga Champions. 

Emery sempat membuat suporter PSG segirangan saat timnya membantai Barcelona 4-0 di leg 1 perempatfinal Liga Champions 2016/2017. Akan tetapi, PSG terhenti usai dihajar 6-1.

Kegagalan itu masih menyelamatkan karier Emery. Namun tidak ada ampun saat ia mengulangi kesalahannya di Liga Champions 2017/2018. 

PSG hanya sampai babak 16 besar setelah didepak juara bertahan Liga Champions, Real Madrid. Kegagalan itu membuat Emery kehilangan jabatannya dan digantikan Tuchel.

Pada Liga Champions 2018/2019, Tuchel telah gagal membawa PSG menjadi juara. Ia hanya mampu membawa timnya sampai di babak 16 besar usai disingkirkan Manchester United. 
PSG sejatinya memiliki modal kemenangan 2-0 di leg pertama. Namun, di leg kedua mereka dihajar 1-3.

Melawan Dortmund, adalah kesempatan kedua Tuchel bersama PSG di babak 16 besar Liga Champions. Untuk melewati capaian musim lalu, PSG hanya membutuhkan kemenangan 1-0. 

PSG sebelumnya kalah 1-2 dari Dortmund di Signal Iduna Park. Tapi PSG memiliki modal baik ketika berhasil menjebol satu gol ke gawang Dortmund pada leg pertama.

Kini, Neymar cs hanya membutuhkan kemenangan 1-0 untuk menyelamatkan Tuchel. Akan tetapi, sang pelatih tak mau timnya cuma cari aman. Dia meyaikini para pemainnya bisa menang lebih dari satu gol. 

"Saya memilki kesan bahwa kami bukan tim yang hanya menang 1-0. Kami senang menyerang dan mencetak gol sebanyak mungkin,” kata Tuchel dalam laman resmi klub. 

Baca Juga: 

Ceres Negros Vs Bali United, Misi Selamatkan Muka Indonesia

90 Menit yang Akan Bikin Atletico Madrid Sengsara di Anfield

Persiapan Matang Garuda Select Diuji Kolektivitas Bournemouth

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya