FOKUS: Liga Champions Asia Bukan untuk Juara Liga 1

Pertandingan Melbourne Victory vs Bali United
Sumber :
  • instagram.com/baliunitedfc

VIVA – Indonesia kembali gagal menempatkan wakilnya di fase grup Liga Champions Asia. Karena Bali United menelan kekalahan telak saat menjalani kualifikasi kedua melawan Melbourne Victory di AAMI Park Stadium, Selasa 21 Januari 2020 sore WIB.

Bali United sebagai juara Liga 1 2019 dicukur dengan skor lima gol tanpa balas oleh peringkat ketiga Liga Australia musim lalu. Sebuah hasil yang mengecewakan bagi publik.

Asa sempat muncul ketika tim berjuluk Serdadu Tridatu mampu menang pada kualifikasi pertama. Melawat ke markas Tampines Rovers, Stefano Lilipaly dan kawan-kawan menang dengan skor 5-3.

Dengan skuat yang ada, Bali United memiliki target bisa menembus babak playoff. Di sana sudah menanti wakil Jepang, Kashima Antlers yang siap bertempur demi tiket ke fase grup.

"Target kami sebenarnya bisa lolos ke Jepang (vs Kashima Antlers). Kompetisi ini begitu penting bagi Bali United. Bukan hanya sekadar datang ke Australia, tapi lolos ke babak berikutnya," kata pelatih Bali United, Emral Abus dalam konferensi pers usai pertandingan.

Bali United sebenarnya memiliki banyak peluang emas di babak pertama. Ketika itu mereka baru tertinggal 0-1. Namun sayang, dari peluang yang ada, tidak satu pun bisa berbuah menjadi gol.

Pemain Melbourne Victory saat mengalahkan Bali United

"Sebenarnya kita bisa imbang, tapi peluang yang ada (babak pertama) tidak bisa diselesaikan dengan baik. Sedangkan lawan, setiap ada peluang bisa jadi gol," tutur Emral.

Dulu Bawa Indonesia Sabet Emas SEA Games, Pramudya Kusumawardana Kini Bela Australia

Asa Bali United bisa melangkah melewati Melbourne Victory muncul karena melihat rekam jejak. Di awal musim ini, wakil Australia itu sedang melempem.

Memainkan 14 pertandingan di Liga Australia, mereka terpuruk di urutan kedelapan. Baru 15 poin yang bisa mereka dapatkan hasil dari empat kemenangan, tiga kali imbang, dan tujuh kekalahan.

Jelajahi Perth Tanpa Menguras Kantong: Panduan Liburan Hemat dan Penuh Keseruan

Tak ayal kemenangan dari Bali United membuat Melbourne Victory senang. Pelatih Carlos Salvachua amat senang dengan kemenangan kali ini. Karena bisa jadi titik balik kebangkitan.

"Penting bagi kami untuk membangun tim dengan hasil yang baik. Kami tidak punya banyak waktu untuk berlatih dan kami harus mengambil setiap kesempatan untuk menjadi lebih baik," ujar Salvachua, dikutip dari FTBL.

Seorang Pendeta Ditikam saat Sedang Pimpin Upacara Ibadah di Sebuah Gereja

Melbourne Victory Unggul Kualitas?

Melihat 90 menit pertandingan, Melbourne Victory nampak percaya diri. Begitu masuk babak kedua, keunggulan dua gol membuat mereka bermain semakin lepas.

Tekanan demi tekanan dilancarkan Melbourne Victory ke lini pertahanan Bali United. Hasilnya mereka bisa menambah tiga gol lagi ke gawang yang dikawal oleh Wawan Hendrawan.

Tak terlihat keterpurukan Melbourne Victory di Liga Australia saat meladeni permainan Bali United. Skema bermain mereka dengan menekan ketika kehilangan bola membuat tim tamu sulit mengembangkan permainan.

"Kami baru memainkan 15 pertandingan di usim ini. Anda tidak ingin ketinggalan dalam pertandingan, sebagai pemain, dan kami memiliki staf pelatih untuk bangkit," tutur striker Melbourne Victory, Robbie Kruse.

Hal berbeda terlihat dari Bali United. Salah satunya striker Melvin Platje yang seolah kehilangan kegarangan di depan gawang lawan. Padahal ketika kualifikasi pertama melawan Tampines Rovers mereka cetak dua gol.

Bintang Bali United, Melvin Platje (tengah), melakukan selebrasi

Emral memberi penilaian terhadap penampilan pemain asal Belanda tersebut. Menurutnya, pergerakan Platje terkunci karena bek Melbourne Victory tahu cara mengawal.

"Di sana (lawan Tampines) dia begitu ada peluang bisa selesaikan. Tapi, di sini mungkin lawan sudah tahu kemampuan dia, sehingga dia tidak bisa bermain maksimal hari ini," ucap Emral.

Lama Absen di Fase Grup Liga Champions Asia

Terakhir kali Indonesia memiliki wakil di fase grup Liga Champions Asia pada musim 2011. Ketika itu Arema yang menjadi wakil dan tergabung dalam Grup G.

Ketika itu, wakil Indonesia punya dua slot untuk ke Liga Champions Asia. Arema sebagai juara kompetisi domestik langsung ke fase grup, sedangkan Sriwijaya FC gugur di babak kualifikasi setelah kalah dari wakil Uni Emirat Arab, Al-Ain.

Sesudah dari sana, wakil Indonesia harus melalui babak kualikasi. Hingga sekarang, tidak ada satu pun dari mereka yang mewakili Tanah Air mampu menembus fase grup.

Di musim 2019, Persija Jakarta sebagai juara Liga 1 yang menjadi wakil Indonesia. Namun, langkah mereka sama persis seperti Bali United sekarang, terhenti di kualifikasi kedua.

Setelah menang meyakinkan 3-1 atas wakil Singapura, Home United di kualifikasi pertama. Persija lalu menantang Newcastle Jets asal Australia di babak selanjutnya.

Asa sempat muncul karena Persija punya sederet pemain berkualitas. Sayangnya setelah melewati babak tambahan, tim berjuluk Macan Kemayoran menyerah 1-3 di Newcastle International Sports Center.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya