Sukses Porto di Liga Champions dan Munculnya Sosok Jose Mourinho

FC Porto juara Liga Champions 2003/04.
Sumber :
  • UEFA.com

VIVA – 2004 bisa dibilang sebagai tahun penuh kejutan. Selain Yunani yang menjuarai Piala Eropa, tim kuda hitam FC Porto sukses menjuarai Liga Champions 2003/04.

Saat itu, Porto ditukangi Jose Mourinho. Tak banyak yang mengenal pelatih asal Portugal ini. Apalagi, dia sebelumnya hanya menjadi penerjemah dan menukangi tim semenjana Portugal, Uniao de Leria.

Bersama Porto, nama besar Mourinho mulai muncul Di musim perdananya pada 2002/03, raksasa Portugal tersebut dibawa Mourinho meraih treble: juara Primeira Liga, Piala Portugal dan Piala UEFA.

Dan yang paling fenomenal terjadi di musim 2003/04. Porto yang berstatus sebagai tim kuda hitam dibawanya menjuarai Liga Champions.

Saat itu, memang banyak tim-tim raksasa berguguran. Langkah spektakular Porto sebenarnya terasa di babak 16 besar karena harus berhadapan dengan Manchester United yang ditangani Sir Alex Ferguson.

Porto lolos ke perempatfinal dengan sangat dramatis. Gol Costinha di menit 90 membuat mereka mengimbagi MU 1-1 di Old Trafford. Porto melaju dengan agregat 2-1.

Keberhasilan ini dirayakan Mourinho dengan penuh emosional. Dia berlari dan mengepalkan tinjunya ke udara.

Setelah itu, perjalanan Porto relatif lebih ringan. Mereka menyingkirkan Olympique Lyonnais dan Deportivo La Coruna untuk menembus final.

Final di Arena Aufschalke mempertemukan dua tim kuda hitam, Porto dan AS Monaco. Langkah Monaco menuju final tergolong fenomenal karena sukses menyingkirkan juara bertahan Real Madrid dan tim bertabur bintang Chelsea.

Porto akhirnya sukses menjadi juara usai melibas Monaco 3-0. Gol-gol Porto disumbangkan Carlos Alberto (39'), Deco (71') dan Dmitri Alenichev (75'). Ini menjadi gelar kedua Porto di Liga Champions setelah 1986/87.

Sukses juara Liga Champions membuat nama Mourinho melambung. Pada 2 Juni 2004, dia meneken kontrak tiga tahun dengan Chelsea yang memiliki proyek ambisius bersama Roman Abramovich. Saat konferensi pers pertama, sisi arogan Mourinho langsung muncul dan sejak itulah lahir Mourinho yang kita kenal sekarang.

"Kami punya pemain top dan maaf jika saya arogan, kami punya manajer top. Tolong jangan bilang saya arogan. Saya juara Eropa dan saya sosok yang spesial (I'm a special one)," kata Mourinho dilansir Telegraph.

Komentar legendaris tersebut menjadi asal mula julukan Mourinho, yakni The Special One.

Baca juga:

Kisah Ronaldo Nyaris 'Dibunuh' Ibunya Sendiri

Jadwal Babak Perempat Final Liga Champions: Manchester City ketemu Real Madrid

5 Pemain Incaran Jose Mourinho di Bursa Transfer

Bayern Munich usai kalahkan Lazio di Liga Champions

Suporter Bayern Munich Dilarang ke Markas Arsenal

Hasil drawing babak perempat final Liga Champions 2023/2024 mempertemukan Arsenal vs Bayern Munich. The Gunners jadi tuan rumah terlebih dulu di Emirates Stadium.

img_title
VIVA.co.id
16 Maret 2024