- Istimewa
VIVA – Tiga pekan lalu, Signal Iduna Park menyajikan partai bergengsi Der Klassiker, yang mempertemukan Borussia Dortmund kontra Bayern Munich. Akhir pekan ini, markas Die Roten tersebut bakal menyajikan pertandingan yang tak kalah panas.
Ada duel Rivierderby atau Derby Lembah Ruhr, yang mempertemukan Dortmund dengan Schalke 04 di Signal Iduna Park, Sabtu 25 November 2017. Menurut rilis yang diterima VIVA, ini merupakan Derby Lembah Ruhr edisi ke-91.
Jika Der Klassiker hanya soal perebutan gelar, ada hal lain yang terjadi di Derby Lembah Ruhr. Ini soal gengsi dan harga diri, bukan hanya soal gelar.
Sejak tahun 1925, aroma panas selalu tersaji setiap Schalke berhadapan dengan Dortmund. Schalke lebih identik dengan kaum buruk, sedangkan Dortmund dibentuk oleh kaum terdidik kelas menengah.
Beberapa drama senantiasa terjadi di laga derby ini. Misalnya pada 26 Februari 1966, Dortmund sukses menang telak 7-0. Ini menjadi kemenangan terbesar Die Borussen di Derby Lembah Ruhr.
Drama juga sempat terjadi dalam pertemuan pada 1993. Pemain Schalke, Jens Lehmann, tercatat sebagai kiper pertama yang mencetak gol lewat permainan terbuka lewat sundulan. Laga berakhir imbang 2-2.
Menariknya, pada 1999, Lehmann justru pindah ke Dortmund, setelah sempat membela AC Milan. Dia menjadi salah satu pemain yang pernah membela Dortmund dan Schalke, selain Kevin-Prince Boateng, Steffen Freund, Andreas Möller, Christoph Metzelder, dan Felipe Santana.
Saat ini, Schalke lebih di atas angin dibandingkan sang rival. Die Koenigsblauen tak terkalahkan dalam enam laga terakhir di Bundesliga. Sedangkan Die Borussen hanya mampu meraup satu poin di lima laga terakhir.
Schalke untuk sementara mampu menempati peringkat 2 Bundesliga dengan 23 poin dari 12 pertandingan, terpaut enam poin dari Bayern Munich di puncak klasemen. Untuk kali pertama dalam 911 hari, mereka mampu menempati posisi 2.
Sedangkan Dortmund kini ada di posisi 4 dengan 20 poin, atau tertinggal sembilan poin dari Bayern. Maka, Derby Lembah Ruhr kali ini bisa menjadi penentu siapa sesungguhnya yang bisa mengganjal mimpi Bayern menjadi juara. (ren)
