- Uga Andriansyah (Medan)/ VIVA
VIVA – Dalam beberapa kompetisi Liga 2 yang telah dilalui, format 8 besar dan semifinal untuk penentu lolos ke Liga 1 masih digunakan. Namun, di musim 2020, format terebut besar resmi dihapus.
Nantinya, juara dari masing-masing wilayah bakal langsung promosi ke Liga 1 2021. Sedangkan, satu tiket tersisa akan diperebutkan oleh dua tim runner-up dari masing-masing wilayah Barat dan Timur.?
PSMS Medan menanggapi soal perubahan format di Liga 2 2020 tersebut. Mereka membeberkan soal untung rugi yang harus di hadapi.
“Kalau untuk ruginya pasti ada, dalam hal ini dari awal kami sudah persiapkan untuk segala medan artinya kami sudah bertekad ke Liga 1. Tentu kami ambil positifnya. Kami siap dengan regulasi ini,” kata manajer PSMS, Mulyadi Simatupang di Stadion Kebun Bunga Medan, Kamis 5 Maret 2020.
Namun, tim berjuluk Ayam Kinantan ini juga menyambut positif soal perubahan format di Liga 2 2020. Salah satunya, menghemat finansial tim dalam menjalani kompetisi Liga 2.
“Dari segi biaya ini malah menghemat karena tidak ada babak 8 besar dan semifinal. Tapi memang setiap partai merupakan laga final bagi kami,” ucap Mulyadi.
Lanjutnya, skuat PSMS saat ini telah siap untuk melakoni kompetisi Liga 2 yang rencananya akan bergulir pada 13 Maret 2020 mendatang. Sejumlah sponsor juga telah merapat ke kubu PSMS. Teranyar, Ayam Kinantan menjalin kerja sama dengan fasilitas kebugaran yang ada di Focal Point Medan yakni Vizta Gym.
“Tanggapan pelatih dan pemain sudah kami koordinasikan, mereka juga sudah siap dalam hal ini. Semua pemain tidak ada inti dan cadangan, mereka akan mengerahkan kemampuan 100 persen di setiap pertandingan,” ujar Mulyadi.
Seperti diketahui, sebanyak 24 tim di Liga 2 yang dibagi menjadi dua wilayah bakal bersaing utuk memperebutkan tiga tiket promosi ke Liga 1 2021.
