Getir Hidup Wasit Liga 1 Lisensi FIFA di Tengah Pandemi Corona

Wasit Indonesia lisensi FIFA, Thoriq Alkatiri
Sumber :
  • PSSI

VIVA – Sudah jatuh tertimpa tangga, mungkin itulah peribahasa yang sedang menimpa ekosistem sepakbola Indonesia akibat pandemi virus Corona COVID-19. Berhentinya kompetisi artinya tak adanya pemasukan yang bisa dihasilkan dan memunculkan efek domino.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Tak cuma pemain dan pelatih, wasit pun menjadi salah satu aspek yang terkena dampak dari penghentian kompetisi. Bagaimana tidak, wasit yang tidak memiliki gaji bulanan, mereka dibayar setelah bertugas dalam satu pertandingan.

Tentu, dengan tak adanya pertandingan, berarti mereka tak mendapat bayaran. Kondisi ini jelas bukan hal mudah untuk dijalani mengingat tak ada pemasukan yang didapat lantaran situasi physical distancing dan diimbau untuk tetap di rumah.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

"Kami kan profesi freelance ya, kalau kompetisi dihentikan ya kita paham risikonya. Dengan kondisi ini otomatis kami gak dapat pekerjaan karena gak ada pertandingan," kata wasit Indonesia lisensi FIFA, Thoriq Alkatiri, ketika dihubungi wartawan.

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

Nihilnya pendapatan dari sepakbola membuat Thoriq harus putar otak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dia bahkan sampai terpikir banting setir untuk sementara waktu dengan membuka usaha.

"Kita punya teknik sendiri buat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sementara bisa dari tabungan. Sebagian wasit yang hanya mengandalkan profesi ini mungkin sama juga dengan saya," ujar Wasit Thoriq Munir Alkatiri terpilih sebagai wasit terbaik Liga 1 2018.

"Dalam kondisi yang seperti ini terpikir untuk usaha yang bisa menghasilkan. Tapi usaha juga sedang sepi karena dampak dari corona. Mudah-mudahan ini cepet berlalu," harapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Nusur Fadilah. Dia menuturkan, akan sangat sulit baginya jika keadaan force majeure ini berkepanjangan.

"Kalau pendapatan memang mati total ya yang memang mengandalkan profesi wasit saja. Kalau seperti ini terus lama-kelamaan keuangan pasti akan menipis," jelas Nusur.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya