- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali, mengaku belum mendapatkan info resmi terkait mundurnya Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria. Namun, dia berharap mundurnya Tisha tak mengganggu persiapan induk sepakbola Indonesia itu menyambut Piala Dunia U-20 2021.
Seperti diketahui, Tisha mengakhiri kariernya bersama PSSI yang sudah digelutinya sejak Juli 2017. Dia memilih untuk mundur pada Senin 13 April 2020.
Mundurnya Tisha sebenarnya sudah diduga-duga. Sebab, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan sebelumnya mengatakan telah membatasi peran Tisha di PSSI. Walau menjabat sebagai Sekjen, tapi dia tak memberikan porsi sebagaimana mestinya.
Kendati demikian, peran besar wanita lulusan Intitut Teknologi Bandung itu terbilang sangat besar. Salah satunya menjadikan Indonesia tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Melihat keputusan Tisha yang mendadak, Menpora Zainudin Amali enggan berkomentar banyak. Dia sadar pemerintah tak bisa ikut campur soal internal PSSI.
"Pertama, saya belum mendapat info yang jelas dan resmi dari PSSI tentang pengunduran diri Sekjen PSSI Ratu Tisha. Tapi, itu adalah urusan internal PSSI dan pemerintah tidak bisa ikut campur," kata Zainudin.
Dia hanya berharap "hilangnya" Tisha tak membuat PSSI goyah sehingga persiapan menuju Piala Dunia U-20 2021 jadi kacau.
"Pemerintah berharap soliditas di internal PSSI tetap terjaga karena kita pada 2021 nanti akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Pemerintah berharap apa pun yang terjadi di internal PSSI tidak akan mempengaruhi persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20," jelasnya.
Baca juga:
Gabung ke Juventus, De Ligt Seperti Anak Kecil di Toko Permen
Premier League Bisa Tuntas Juli 2020 Asal Lakukan Hal Ini?
Siapa Dia, Berondong 22 Tahun yang Buat 'Hot Mama' Neymar Kesengsem??
Waketum PSSI Ratu Tisha Ungkap Banyak Keuntungan Didapat dari Piala Dunia U-17
Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria, menyebut penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 menjadi momentum penting bagi PSSI dan seluruh stakeholder sepakbola Indonesia.
