Menpora Ganteng Jamin Keamanan Suporter Indonesia di Malaysia

Pertemuan Menpora Indonesia, Imam Nahrawi, dan Menpora Malaysia Syed Saddiq
Sumber :
  • VIVAnews / Zulfikar Husein

VIVA – Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, menerima permintaan maaf yang dilayangkan Indonesia. Dalam pertemuan dengan Menpora Imam Nahrawi di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat pagi, 6 September 2019, Syed menerima secara resmi permintaan maaf dari Indonesia.

Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia

Imam dan Syed bertemu demi membahas insiden yang terjadi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis 5 September 2019, ketika Indonesia jumpa Malaysia. Dalam pertandingan itu, suporter Malaysia, bahkan Syed, sempat diintimidasi pendukung Indonesia.

Bukan cuma teriakan atau hinaan yang bernada rasialis. Mereka juga sempat mendapat perlakuan tak menyenangkan dengan dilempari benda-benda macam botol dan lainnya.

Prediksi Piala Asia U-23: Yordania vs Timnas Indonesia

Tentu, tindakan suporter Indonesia tak layak ditiru dan sudah seharusnya para pelaku harus dihukum, apa pun alasan mereka. Sebab, perlakuan mereka bisa saja mengganggu hubungan kedua negara.

"Kami ingin menyatukan persahabatan Indonesia dan Malaysia, melalui sepakbola. Kami juga berusaha menjaga agar kondisinya lebih baik dan oknum suporter yang melakukan perusakan, harus ditindak tegas oleh polisi," kata Imam.

Ditanya Kontrak STY, Erick Thohir Sebut Sepakbola Indonesia di Jalur yang Tepat

Syed mengapresiasi ketegasan Imam dan pemerintah Indonesia. Dia berharap suporter Indonesia dan Malaysia bisa duduk berdampingan, rukun di stadion.

Pun, Syed menerima permintaan maaf Indonesia. Dia juga menjamin keamanan suporter Indonesia saat menonton aksi Pasukan Garuda di Stadion Bukit Jalil, 19 November 2019 mendatang.

"Terima kasih kepada pak Imam. Dia pastikan ada keadilan dan telah berkomunikasi dengan kepolisian agar ada langkah tegas yang diambil," kata Syed.

"Saya pastikan, November 2019 nanti, ketika Indonesia bertandang, FAM dan PSSI sepakat menolak budaya kekerasan. Kami bisa pastikan, sepakbola harus menyatukan kami semua. Jangan sampai kejadian semalam terulang," lanjutnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya