Suporter Indonesia Korban Pengeroyokan Merasa Direndahkan Syed Saddiq

Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

VIVA – Yovan, salah satu suporter Indonesia yang menjadi korban pengeroyokan pendukung Malaysia di Bukit Bintang, Senin 18 November 2019 malam waktu setempat, menumpahkan kekecewaan melalui video yang disebar di media sosial. Dia mengecam pernyataan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia, Syed Saddiq.

Resmi, PSSI Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong Hingga 2027

Syed Saddiq yang beberapa jam sebelumnya mengunggah video mengatakan dengan tegas jika rekaman pengeroyokan yang dialami suporter Indonesia adalah hoax. Untuk itu dia meminta agar orang tidak lagi percaya.

Tak ingin kejadian yang dialaminya dikatakan hoax, Yovan pun akhirnya angkat bicara. Di video tersebut jelas terlihat bagaimana luka-luka di wajahnya akibat dari tendangan dan pukulan pendukung Malaysia.

Legenda Manchester United Ikut Buka Suara Soal Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Disebut Sukses

"Setelah mendengar pernyataan Menpora Malaysia saya sangat merasa sedih dan merasa kasihan. Karena sekelas menteri bisa mengeluarkan statement seperti itu," kata Yovan.

"Ini saya Yovan, salah satu korban yang ada di Bukit Bintang malam itu. Yang videonya kawan-kawan lihat dan tersebar. Saya ingin klarifikasi yang di video itu benar, dan tidak hoax sama sekali," imbunya.

Media Korsel Sorot Timnas Indonesia: Senjata Paling Berbahaya Mereka Adalah STY

"Ini adalah buktinya (sambil memperlihatkan luka di hidung), Anda lihat ini. Ini adalah bukti kebiadapan suporter Malaysia malam itu. Dan ini nyata, asli, tidak hoax sama sekali. Jadi kalau Anda bilang saya atau Indonesia menyebar hoax, itu salah."

Lebih lanjut, Yovan meminta kepada Syed Saddiq untuk menarik pernyataannya tersebut. Karena itu sama saja merendahkan dia dan temannya yang menjadi korban serta masyarakat Indonesia.

"Saya tegaskan kejadian malam itu benar, dan saya meminta Menpora Malaysia menarik kembali ucapannya yang membuat seluruh warga Indonesia apalagi saya dan teman yang jadi korban merasa dilukai dan diremehkan. Ingat, Indonesia bangsa yang besar, kami tidak mau diremehkan seperti ini," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya