Perdamaian LA Mania-Bonek Jadi Inspirasi di Forum Silaturahmi Suporter

Silaturahmi suporter Jawa Timur.
Sumber :
  • VIVAnews/Rahmad Noto

VIVA – Suporter Persela Lamongan, LA Mania, menjadi bintang dalam Silaturahmi Suporter yang digagas Asprov PSSI Jawa Timur di Gedung Grahadi, Surabaya, Minggu, 9 Februari 2020.

Persebaya Ditahan Imbang Persita, Pemain Ini Jadi Sorotan

Penyebabnya, mereka menjadi inspirasi setelah berhasil berdamai dengan Bonek, pendukung Persebaya. Padahal, pertikaian antar keduanya di masa lalu banyak menimbulkan korban jiwa.

Di depan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, salah satu perwakilan LA Mania, Karembu, menjelaskan proses perdamaian dengan Bonek yang memakan waktu bertahun-tahun.

Persebaya Surabaya Main Imbang Melawan Persita Tangerang

"Butuh waktu bertahun-tahun. Sekitar lima tahun untuk membangun perdamaian. Kita pelan-pelan kumpul lagi dengan Bonek. Saya sendiri adalah korban dari pertikaian Bonek dan La Mania. Saya kena tusuk Bonek, tapi buat apa bertikai terus," ucapnya yang disambut tepuk tangan.

Usaha dari pentolan LA Mania dan Bonek untuk meyakinkan tidak ada lagi permusuhan membuahkan hasil. Dua musim terakhir, kedua kelompok suporter itu sudah rukun dalam satu tribun.

Persebaya Surabaya Waspadai Kekuatan Persita Tangerang

Sementara perwakilan manajemen Persela, Agus Yuwono, mengatakan jika Karembu sempat mengalami koma di rumah sakit setelah menjadi korban penusukan Bonek.

"Dia 28 hari berada di rumah sakit. Beberapa kali ditusuk, tapi sekarang masih hidup dan terus turun ke bawah menyuarakan perdamaian. Manajemen Persela sendiri setiap minggu sekali selalu ngopi bareng dengan suporter untuk menyerap keinginan mereka dan memberikan edukasi," ucapnya.

Awal perdamaian Bonek dengan LA Mania dilakukan elemen suporter dari akar hingga akhirnya dibuktikan saat Persela menggelar laga uji coba dengan Madura United.

"Saat kami ke Madura, suporter Persela diantar Bonek hingga Suramadu. Pulang juga dijemput di ujung dan di antar sampai perbatasan Lamongan. Terima kasih kepada Bonek," ujar Agus.

Sebelumnya, LA Mania juga memberikan dukungan moril kepada Bonek saat berjuang ke Jakarta untuk menghidupkan kembali Persebaya setelah dilanda dualisme.

Saat gerbong kereta bonek melintasi Lamongan, LA Mania mengadang bukan untuk bertikai, namun memberikan bekal kepada Bonek, mulai nasi bungkus, minum dan lainnya.

"Sekarang tidak repot kalau Persebaya tanding sama Persela. Kami panpel sempat dipanggil Polda musim lalu soal pengamanan laga melawan Persela agar suporter dipisahkan. Tapi mereka tidak perlu kita pisahkan, bisa satu tribun, bernyanyi bersama," ucap Agus.

Cerita LA Mania dan Bonek ini menjadi inspirasi bagi beberapa kelompok suporter di Jatim yang masih bertikai seperti Aremania dengan Bonek. Hingga saat ini keduannya belum bisa berdamai dan tak bisa satu tribun.

Sayangnya dalam Silahturami Suporter Jatim ini tidak ada perwakilan Bonek yang datang. Namun ofisal Persebaya, Sidik Alex Tualeka yang biasa berkomunikasi dengan bonek mengatakan jika perdamaian dengan Aremania tidak bisa dilakukan secara seremoni.

"Perdamaian itu harus dibangun dari hati, tidak bisa seremoni. Mohon maaf juga perwakilan Bonek yang saya hubungi belum respons karena tadi malam kita launching. Mungkin masih capek. Bonek juga tidak punya ketua, yang ada koordinator tribun. Saya juga tidak bisa mewakili," ucapnya.

Dijelaskan Alex, perdamaian antara suporter harus dimulai dari tribun dengan menghilangkan nyanyian permusuhan dan bernada rasis.

"Jangan ada lagi nyanyian dibunuh saja dan juga menyebut hewan-hewan. Jika itu sudah bisa dihilangkan, pada satu titik perdamaian itu nanti akan terwujud," ucapnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya