Liga 1 2020 Tanpa Degradasi Jadi Tak Bergengsi?

Persija vs Persebaya
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Liga 1 2020 akan kembali bergulir setelah ditangguhkan sekitar enam bulan lamanya pada 1 Oktober 2020. Partai pembuka akan mempertemukan tuan rumah PSS Sleman kontra Persebaya Surabaya di Stadion Maguwoharjo pukul 18.30 WIB.

Persib Bandung Waspadai Kekuatan Lini Depan MU

Terdapat sejumlah aturan baru yang diterapkan Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi. Salah satunya, musim ini, Liga 1 dipastikan tidak akan ada tim yang terjerembab ke degradasi. 

LIB menghapus aturan sebelumnya yakni tiga tim terbawah harus mutasi ke Liga 2 musim depannya. Keputusan ini mendapatkan respons berbeda di kalangan pecinta sepakbola nasional. 

Gol Menit Akhir PSIS Buyarkan Kemenangan Bhayangkara FC

Pemain PSM Makassar, Ferdinand Sinaga.

Baca Juga: Sadis, Monster Didikan Mayweather Tewas Ditembak di Depan Keluarga

Persija Dilanda Kelelahan Jelang Hadapi Tira Persikabo

Ada kekhawatiran bahwa Liga 1 2020 jadi tak bergengsi. Sebabnya, klub-klub tak lagi memikirkan lagi ancaman untuk turun kasta. Toh, aturan tersebut tidak berlaku saat ini. 

Hal itu diperkuat dengan banyaknya pilar-pilar dan pelatih klub peserta yang hengkang. Selain itu juga ada PMS Makassar yang yang belum menggelar latihan hingga saat ini. PSM pun meminjamkan pemain andalannya Ferdinand Sinaga ke klub Liga 2 PSMS Medan. 

Bahkan, ada kemungkinan pemain PSM bakal dipinjamkan lebih banyak lagi, karena CEO PSM, Munafri Arifuddin mengakui sejumlah klub Liga 2 mencoba mengajukan peminjaman untuk 15 pemain mereka.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita buka suara. Lukita mengatakan, format tanpa ada degradasi dilakukan LIB sebagai kampanye olahraga pemerintah di saat pandemi virus Corona seperti saat ini.

Bek Arema FC, Hamka Hamzah, dalam laga kontra Persebaya Surabaya

"Kompetisi tanpa degradasi sudah dipertimbangkan secara matang. Kami tidak ingin adanya degradasi. Semua akan berusaha menjadi juara dan tidak degradasi. Kami juga berharap kegiatan klub tidak jadi bermasalah. Kondisi ini sangat sulit. Kami anggap sebagai kampanye olahraga pemerintah," kata Lukita kepada wartawan, Jumat 11 September 2020. 

Lukita meyakini Liga 1 2020 akan tetap bergengsi dan bebas dari praktik pengaturan skor. Sebab, setiap pertandingan nanti akan diawasi oleh Satgas Antimafia Bola.

Kami menjaga fair play, kami libatkan satgas antimafia. Jadi preventif. Tampilan di tv kami akan lakukan terobosan itu akan jadi daya tarik. Ada beberapa klub yang ingin jadi juara. Klub tidak hanya sekadar bermain, tapi juga ingin tampil," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya