Curiga Ada Skandal di Balik Pergeseran Jadwal Bursa Transfer Liga 1

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan saat membuka Liga 1 2020
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Didik Suhartono

VIVA – Bergesernya jadwal bursa transfer Liga 1 2020 yang dibuat oleh PSSI dalam regulasi kompetisi membuat heboh. Hal itu malah menimbulkan rasa curiga adanya skandal di balik semua ini.

STY Bahas Keputusan Pratama Arhan Tinggalkan Tokyo Verdy

Dalam regulasi lanjutan Liga 1, pasal 24A menyebutkan periode kedua pendaftaran Transfer Matching System (TMS) untuk pemain asing dimulai 21 September sampai 18 Oktober 2020. Padahal dalam surat PT Liga Indonesia Baru (LIB) kepada klub-klub tertanggal 7 Agustus 2020, ditetapkan periode kedua bursa transfer adalah 8 hingga 23 Desember 2020.

Baca juga: Persita Tangerang Ogah Manfaatkan Bursa Transfer Pemain Asing

Victor Igbonefo Ingin Persib Bandung Kembali Menang

Gagasan untuk mempercepat jadwal bursa transfer Liga 1 musim ini sempat diajukan dalam Manager Meeting di Bandung, Senin 21 September 2020. Terjadi perdebatan di sana, kemudian dilakukan voting.

Dituturkan Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar, ketika itu voting dimenangkan oleh mereka yang menolak pergeseran. Hingga diputuskan tidak bakal ada perubahan dalam hal tersebut.

Resmi Diperkenalkan, Radja Nainggolan Lansung Sadar Tugas Berat Bersama Bhayangkara FC

"Alhamdulillah selesai gak ribut, yang setuju ada tujuh, tidak setuju ada penambahan pemain ada delapan, absen tiga. Tadi sudah ada catatannya jadi supaya PSSI tidak bingung," ujar Umuh.

Namun, sehari berselang dari Manager Meeting, regulasi lanjutan Liga 1 yang disusun PSSI tersebar, dan isinya bertentangan dengan hasil Manager Meeting. Klub-klub pun dibuat bingung dengan hal tersebut.

Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita menyatakan semua itu belum pasti. Publik diminta bersabar sampai nanti PSSI menyampaikan regulasi final kepada pihaknya.

"Regulasi terbaru segera dirilis oleh PSSI, termasuk soal bursa transfer, kita tunggu saja, nanti LIB akan menjalankannya," kata Hadian Lukita kepada VIVA, kemarin.

Siapa yang Bermain?

Ketika isu ini menyedot perhatian publik, pelatih Persib, Robert Rene Alberts turut berkomentar. Dia merasa aneh dengan sikap PSSI yang bertentangan dengan mayoritas klub Liga 1.

Juru taktik asal Belanda itu tak sungkan menuding adanya skandal dalam penetapan jadwal bursa transfer yang dipercepat. Karena apa yang terjadi sangatlah tidak logis.

"Ini tentunya menjadi skandal berikutnya. Skandal yang terang-terangan. Ini semuanya tidak logis, sekali lagi," tutur Robert.

Secara gamblang pula Robert mengungkap telah mendapat informasi ada tiga pihak yang bermain dalam skandal ini. Mereka adalah klub yang menampung pemain-pemain muda asal Brasil.

"Tiga tim ini adalah tim yang mendapat pemain Brasil yang mana semua sudah tahu tentang mereka. Jadi tidak ada transparansi dan tidak ada yang tahu apa yang sedang terjadi," imbuhnya.

Persita Tangerang memilih jalan berbeda dibanding Persib. Mereka memang tidak akan menggunakan kesempatan itu untuk mendatangkan pemain baru, tapi keputusan yang diambil oleh PT LIB dan PSSI mereka akan hormati.

"Kami menghormati dan tentunya mentaati aturan yang telah ditetapkan oleh PT LIB selaku operator Liga. Tapi, untuk bursa transfer pemain asing yang sekarang, Persita belum ada rencana melakukan perekrutan. Pemain asing yang kami miliki sekarang sudah cukup memenuhi kebutuhan taktikal Persita," ujar manajer Persita, I Nyoman Suryanthara dalam siaran pers-nya.

VIVA telah coba menghubungi Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi untuk mengkonfirmasi masalah ini. Namun, hingga berita ini ditayangkan, pesan singkat yang dikirim tidak mendapat jawaban.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya